KIATNEWS : KENDARI – Intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Kendari sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di kawasan pemukiman sekitar Kali Wanggu, termasuk di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga. Di tengah situasi darurat ini, Pemerintah Kota Kendari bergerak cepat. Melalui aksi terpadu dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN), bantuan logistik, layanan kesehatan, hingga fasilitas pengungsian segera disalurkan langsung ke lokasi terdampak. Respons cepat ini mendapat apresiasi dari warga yang merasa kehadiran pemerintah sangat nyata di tengah krisis.
Salah satu warga setempat, Musmail, warga Kelurahan Lepo-lepo, menyebut penanganan bencana kali ini sebagai bentuk nyata dari tanggung jawab sosial dan kepedulian kemanusiaan.
“Penanganannya sangat luar biasa. Responnya cepat, bantuan juga sudah datang. Kami sangat bersyukur,” kata Musmail, saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin 30 Juni 2025.

Ia menyampaikan bahwa sejak hari pertama banjir, sejumlah bantuan pokok telah disalurkan. Mulai dari logistik seperti beras, mie instan, telur, dan air mineral, hingga kebutuhan darurat lain seperti matras, selimut, serta layanan kesehatan keliling yang disediakan secara gratis.
Musmail juga mengapresiasi kehadiran langsung para Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Kendari, yang terlibat aktif dalam distribusi bantuan.
“ASN dari Dinas Sosial, BPBD, dan dinas lainnya datang langsung ke tenda kami, membawa bantuan. Kami tidak merasa ditinggalkan,” katanya.
Diketahui, banjir yang melanda kawasan Kali Wanggu dipicu oleh meluapnya aliran sungai akibat curah hujan ekstrem serta kondisi sedimentasi yang menghambat aliran air. Tercatat lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan jumlah pengungsi mencapai ratusan jiwa.
umum yang dibangun Pemkot Kendari. Foto: ist.
Pemerintah Kota Kendari telah mengambil langkah sigap dengan mendirikan dapur umum, menyiapkan perahu karet untuk evakuasi, dan melakukan penyisiran ke wilayah rawan yang masih tergenang.
Kepala Dinas Sosial Kota Kendari, Sudirham, menyampaikan bahwa pihaknya terus memperbarui data warga terdampak guna memastikan bantuan tepat sasaran. Ia menekankan bahwa pelayanan dasar seperti makanan, air bersih, dan perlindungan bagi kelompok rentan menjadi prioritas dalam fase tanggap darurat ini.
“Kami bekerja sama dengan semua pihak, termasuk BPBD, Dinas Kesehatan, dan OPD lainnya, untuk memastikan kebutuhan pokok warga terpenuhi. Kami juga membuka posko pengaduan agar warga bisa segera melaporkan jika membutuhkan pertolongan,” kata Sudirham.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kendari, Cornelius Padang, mengonfirmasi bahwa selain evakuasi, pihaknya juga tengah mempersiapkan pengerukan sungai sebagai langkah jangka panjang mengurangi risiko banjir susulan.
Musmail berharap, ke depan, sistem tanggap bencana dapat ditingkatkan lagi, khususnya di fase awal agar distribusi bantuan lebih cepat dan merata. Meski demikian, ia mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Pemkot Kendari saat ini sudah sangat membantu.
“Semoga ke depan lebih baik lagi, tapi kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah. Kami merasa diperhatikan,” ujarnya.
Di tengah musibah, Musmail tak lupa mengimbau sesama pengungsi untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi, terutama agar terhindar dari penyakit menular yang rawan muncul pascabanjir.
“Kalau bisa jaga kebersihan, cuci tangan, jangan buang sampah sembarangan. Kita semua harus jaga lingkungan agar tetap sehat,” pesannya.
Respons cepat, koordinasi lintas OPD, dan kehadiran langsung aparatur pemerintah menjadi cerminan bahwa Pemerintah Kota Kendari benar-benar hadir di tengah warganya, tidak hanya sebagai pengambil kebijakan, tetapi sebagai bagian dari solusi atas bencana yang dihadapi bersama. (Adv/Er)