KIATNEWS : KENDARI – Setiap mimpi anak bangsa seharusnya tidak terhenti hanya karena keterbatasan biaya. Tantangan pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia juga masih terasa.
Statistik Pendidikan Tinggi 2020–2022 mencatat penurunan angka putus kuliah di Sultra dari 8.173 mahasiswa pada 2020, menjadi 3.470 pada 2022.
Meski grafik menurun, angka tersebut tetap menunjukkan banyaknya cita-cita yang terpaksa dikubur di tengah jalan.
Karena itu, Yayasan Hadji Kalla, melalui LAZ Hadji Kalla, kembali membuka Beasiswa Kalla 2025, untuk mahasiswa Sulawesi, tak terkecuali mahasiswa di Sulawesi Tenggara.
Program ini menjadi wujud nyata kepedulian Kalla Group, agar generasi muda tetap bisa menuntaskan pendidikannya.
“Kami ingin memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara agar semakin banyak mahasiswa bisa terbantu. Beasiswa ini bukan sekadar soal biaya kuliah, tetapi juga menjaga semangat belajar agar tidak padam,” ujar Manager Educare LAZ Hadji Kalla, Therry Alghifary, Kamis, 21 Agustus 2025.
Dukungan datang dari kampus-kampus di Kendari. Wakil Rektor II Universitas Mandala Waluya, Toto Surianto, menyebut program ini sebagai harapan besar bagi perguruan tinggi, yang dapat menggerakkan mahasiswa untuk terus mengukir prestasi dan mencapai cita-cita luhur di dunia pendidikan.
“Banyak mahasiswa kami berprestasi tetapi terkendala biaya. Program ini menghadirkan harapan baru, dan kami berharap sinergi ini terus berlanjut,” katanya.
Senada dengan Toto, Wakil Rektor III Universitas Sulawesi Tenggara, H. Herman Titop, menegaskan bahwa Beasiswa Kalla berdampak langsung pada mahasiswa.
“Kehadiran beasiswa ini menjadi langkah nyata dalam menekan angka putus kuliah di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Beasiswa Kalla 2025 memberikan dukungan biaya kuliah hingga Rp7,5 juta per semester yang bisa diterima sampai lulus atau maksimal semester 8.
Selain itu, penerima akan mengikuti program pengembangan diri, pelatihan kepemimpinan, pengabdian masyarakat di desa binaan Kalla, hingga kesempatan magang di Kalla Group.
Program ini telah melahirkan cerita inspiratif dari Amanda Apriyanti (Farmasi) dan Nurfadillah (Ilmu Komunikasi), mahasiswa Universitas Halu Oleo penerima manfaat Beasiswa Kalla 2022.
“Beasiswa ini jadi jembatan bagi kami yang kekurangan biaya. Kegiatan-kegiatannya juga bermanfaat sekali untuk pengembangan diri,” kata Nurfadillah.
Dengan pendekatan menyeluruh, Beasiswa Kalla diharapkan tidak hanya mencetak alumni yang unggul dari sisi akademik, tetapi juga generasi berkarakter, berdaya, dan siap berkontribusi, mengimplementasikan keilmuannya untuk kepentingan masyarakat luas di masa depan.
Pendaftaran Beasiswa Kalla 2025 telah dibuka hingga 5 September 2025.
Informasi lengkap terkait persyaratan dan mekanisme pendaftaran tersedia di laman resmi Yayasan Hadji Kalla: www.yayasanhadjikalla.or.id.