KIATNEWS : MUNA – Bupati Muna, Bachrun bersama wakil bupati (Wabup) Muna, La Ode Asrafil meninjau langsung sumur minyak yang terletak di desa Moolo, kecamatan Batukara, kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu 24 Mei 2025.
Bachrun datang bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut hadir pula ketua DPRD Muna, Muhammad Rahim dan sejumlah kepala desa (Kades) Wilayah Muna Timur.
Bupati Muna, Bachrun mengatakan, Muna memiliki potensi kandungan minyak bumi yang terletak dibeberapa Lokasi, dan saat ini pemerintah daerah (Pemda) telah menggandeng Universitas Padjajaran (Unpad) untuk dilakukan uji lab sampel minyak tersebut.
“Saya sangat bersyukur atas penemuan ini. Adanya kandungan minyak bumi ini sebenarnya sudah lama, hanya saja semburannya makin nampak, makanya dibuatkan sumur oleh Kades dibantu masyarakat sekitar,”ucap suami dari Prof Sitti Leomo Bachrun.
Kata dia, daerah yang memiliki kandungan minyak bumi memiliki banyak manfaat, baik bagi peningkatan pendapatan daerah, pengembangan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan infrastruktur.
Olehnya itu, dengan adanya penemuan ini ia mengajak kepada seluruh masyarakat Muna untuk berdoa semoga yang maha kuasa merahmati Muna agar bisa menjadi daerah makmur kedepannya.
“Adanya kandungan minyak bumi di Muna adalah sebuah anugerah alam yang harus kita jagai. Marilah kita berdoa untuk Muna,”ajaknya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Akhmad Yani Biku menyampaikan, adanya kandungan minyak di desa Moolo sudah mendapat perhatian sejak lama. Dimana penelitian sudah dilakukan sejak tahun 1912 dan terakhir dilakukan pada tahun 2007 silam.
“Jadi penelitiannya sudah dilakukan sejak 40 tahun silam. Muna masuk dalam peta kawasan minyak Geologi Nunu Oil Sep. Minyak yang ada di desa Moolo ini memang saat ini sementara lagi dianalisis di Lab UNPAD, kita menunggu saja hasilnya,”ucapnya.
Ditempat yang sama Kades Moolo, Natsir mengaku, kandungan minyak di wilayah yang dipimpinnya ada sejak lama. Hanya saja saat itu semburannya masih kecil dan masyarakat sekitar dahulunya menjadikan minyak itu sebagai bahan bakar untuk lampu teplok (lampu tembok) .
“Dulu masyarakat menjadikan minyak ini sebagai bahan bakar penerangan dirumah mereka dan itu sangat membantu. Sekarang minyak ini kita jaga karena semburannya makin kuat, makanya kita buatkan sumur. Kita berdoa saja, semoga kelak minyak ini bisa diolah,”tandasnya.
