“iklan”
iklan

Festival Liangkabori 2025, Bupati Muna : Vandalisme Akan Menghilangkan Nilai Sejarah dari Situs Gua Liangkobori

Bupati Muna, Bachrun Labuta saat memberi sambutan di kegiatan Festival Liangkobori 2025/Foto:Phoyo/KIATNEWS

KIATNEWS : MUNA – Melalui festival Liangkabori tahun 2025, Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melesatarikan situs sejarah yang terdapat di desa Liangkabori, kecamatan Lohia, kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat 11 Juli 2025.

Bukan saja itu, Bachrun menyampaikan agar masyarakat sekitar gua Liangkabori untuk bisa menjaga kebersihan. Pasalnya kata dia, tidak ada pariwisata yang menarik jika sampah berserakan di mana-mana.

“Saya pesan kepada semua masyarakat sekitar agar menjaga kebersihan dan memelihara kelestariannya gua Liangkabori ini. Ada laporan dari Brin bahwa ada vandalisme didalam gua, saya harapkan masyarakat memiliki kesadaran, jangan menambah tulisan karena itu akan menghilangkan nilai sejarah dari situs ini,”tegas Bachrun.

Bacaan Lainnya

“Vandalisme pada situs sejarah merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan masyarakat luas karena merusak warisan budaya dan sejarah,”tambahnya.

Lanjutnya, selain gua Liangkabori, juga terdapat peninggalan sejarah lainnya di pulau Muna, yakni Benteng Kotano Wuna yang memiliki panjang 8 KM. Benteng ini juga dinobatkan sebagai benteng terluas di dunia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dengan adanya situs peninggalan sejarah tersebut diharapkan nantinya bisa menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara..

“Saya bersama Ir. Hugua dan wabup Muna, La Ode Asrafil sudah merancang akan membuat festival, dimana akan mensandingkan situs gua Liangkabori dan benteng Kotano Wuna, semoga ini bisa terlaksana nantinya,”ucapnya.

Pembukaan Festival Liangkabori 2025/Foto : Phoyo/KIATNEWS

Ia berharap dengan adanya situs sejarah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan warisan budaya, dan memberikan manfaat ekonomi serta pendidikan bagi masyarakat.

Situs sejarah yang terawat baik akan menjadi sumber pembelajaran yang berharga, menarik wisatawan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Adanya situs sejarah yang dijaga dan dilestarikan dengan baik, diharapkan dapat mempertahankan identitas budaya suatu daerah, serta dapat diwariskan kepada generasi mendatang,”tandasnya.

Untuk diketahui, Festival Liangkabori tahun 2025 mengusung tema “Lestarikan  Budaya Leluhur Deseise Lalo Damowanu Liwu, Muliakan Alam dan Budaya untuk Kesejahteraan Rakyat,”

Turut hadir dalam pembukaan Festival Liangkabori tahun 2025, Wakil gubernur Sultra, Ir Hugua, Bupati Buton Tengah, Dr Azhari, Wakil Bupati Muna Barat, Ali Basa, Sekda Muna, Eddy Uga, Sekda Mubar, LM. Husein Tali unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala OPD Muna, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh adat Tamalaki.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *