KIATNEWS : KENDARI – Kota Kendari kembali menjadi rujukan daerah lain dalam pengembangan tata kelola data dan transformasi digital pemerintahan. Pada Kamis 12 Juni 2025, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Konawe, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kominfo Kota Kendari, guna menjalin koordinasi dan berbagi praktik baik terkait pengelolaan data sektoral, sistem informasi pemerintahan, dan pelaksanaan program Satu Data Indonesia (SDI).
Rombongan dipimpin oleh Kholis selaku perwakilan Dinas Kominfo Konawe. Dalam pertemuan tersebut, Kholis menyampaikan minat besar pihaknya untuk mempelajari implementasi aplikasi e-Walidata yang telah digunakan Kota Kendari sebagai bagian dari integrasi ke Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Mereka juga menanyakan bagaimana Kendari mengelola infrastruktur digital dan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis data.
“Kota Kendari telah berhasil membangun tata kelola data sektoral yang tertata dan terintegrasi. Kami ingin belajar bagaimana proses itu dibangun, termasuk strategi pelibatan lintas OPD dan pemanfaatan aplikasi digital secara efektif,” kata Kholis.
Menanggapi hal itu, jajaran Dinas Kominfo Kota Kendari yang diwakili oleh Nency Rusmin, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah menjalankan peran sebagai walidata daerah secara optimal, dengan menjalin koordinasi rutin bersama perangkat daerah penghasil data.
Setidaknya terdapat 38 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Kendari yang datanya dikelola secara berkala dan diunggah ke dalam sistem e-Walidata.
“Dinas Kominfo Kendari tidak hanya berfungsi sebagai operator, tetapi juga sebagai fasilitator tata kelola data. Kami terus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan teknis, dan memastikan konektivitas antar aplikasi dapat berjalan baik, terutama antara e-Walidata, SIPD, hingga portal Satu Data Daerah,” ujar Nency.
Ia juga menambahkan bahwa upaya penguatan sistem informasi didukung dengan penyediaan jaringan intranet antar-OPD, penggunaan server lokal yang terpusat, serta dashboard monitoring untuk pengambilan kebijakan. Hal ini membantu kepala daerah dan perangkatnya dalam membuat keputusan berdasarkan data yang akurat dan mutakhir.
Dinas Kominfo Konawe juga menunjukkan ketertarikan pada upaya digitalisasi layanan publik yang telah diterapkan di Kendari, seperti sistem informasi layanan administrasi, pelaporan masyarakat, serta keterbukaan data statistik sektoral yang dapat diakses publik melalui portal resmi Kota Kendari.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan era digital yang makin kompleks. Kami berharap, kunjungan ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama teknis lintas kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” imbuh Kholis.
Baik Kominfo Konawe maupun Kendari sepakat bahwa penguatan ekosistem data tidak bisa dilakukan secara sektoral. Butuh kemitraan antardaerah, komitmen pimpinan daerah, serta keterlibatan aktif seluruh OPD untuk menciptakan sistem data yang valid, terbuka, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Pendekatan kolaboratif antardaerah dalam pengelolaan data bukan hanya memperkuat tata kelola internal, tapi juga mempercepat terwujudnya pemerintahan digital yang transparan, efisien, dan berbasis bukti. Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis dalam menjawab tantangan zaman. (Adv/Er)
