KIATNEWS : KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari semakin serius memantapkan langkah untuk meraih predikat tertinggi dalam ajang penilaian Kota Sehat Nasional, yakni Wistara. Melalui Forum Kota Sehat, persiapan penilaian kini dimatangkan secara intensif, yang ditandai dengan rapat koordinasi lintas sektor di ruang rapat Sekretaris Daerah Kota Kendari, Kamis, 26 Juni 2025.
Rapat ini dipimpin Ketua Forum Kota Sehat, La Ode Azhar, dan didampingi oleh Ketua Dewan Pembina, Muhammad Saiful. Hadir pula perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam forum tersebut.
Dalam forum tersebut, dibahas secara khusus upaya pemenuhan sembilan tatanan Kota Sehat sebagai indikator utama dalam proses penilaian. Kesembilan tatanan ini meliputi berbagai aspek kehidupan kota, seperti permukiman, transportasi, ketahanan pangan, pendidikan, pariwisata, pengelolaan sampah, dan penanggulangan bencana, hingga pengelolaan pasar.
Ketua Forum Kota Sehat, La Ode Azhar, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Kendari, menyampaikan bahwa meski masih banyak tantangan, optimisme tetap dijaga. Ia menggarisbawahi pentingnya keseriusan dan kolaborasi seluruh pihak, serta menyoroti komitmen penuh dari Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran.
“Beliau sangat mendukung. Ketika ada hambatan dalam proses penganggaran, beliau langsung beri instruksi agar disiapkan. Ini menunjukkan komitmen nyata beliau dalam mewujudkan Kota Kendari yang sehat dan layak,” ujar Azhar.
Ia menargetkan, pada masa kepemimpinannya sebagai Ketua Forum, Kota Kendari dapat meraih predikat Wistara Paripurna. Namun, Azhar menyadari bahwa capaian tersebut harus dilalui secara bertahap, dimulai dari lolos di kategori Wistara terlebih dahulu.
“Yang menjadi tantangan adalah tatanan pengelolaan kebencanaan dan pasar. Kedua sektor ini harus ditata secara menyeluruh, mulai dari manajemen hingga fasilitasnya,” tegasnya.
Meskipun demikian, Forum Kota Sehat juga mencatat capaian positif, khususnya dalam sektor pariwisata dan pendidikan. Sektor pariwisata dinilai mulai tertata lebih baik selama 100 hari kerja pertama Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Sementara itu, tatanan pendidikan menunjukkan kemajuan berkat program Adiwiyata dan Sekolah Sehat yang dijalankan secara konsisten.
Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina, Muhammad Saiful, menegaskan pentingnya validasi indikator di seluruh titik pantau. Ia menyebut, sesuai arahan Wali Kota, tidak boleh ada indikator yang terlewat oleh OPD teknis.
“Fokus kita adalah memastikan kesembilan tatanan benar-benar terpenuhi, baik dari sisi fisik maupun administratif. Ini yang akan menentukan hasil akhir saat tim pusat melakukan verifikasi,” ujat Saiful.
Setelah rapat ini, setiap OPD akan langsung melakukan peninjauan ke lapangan untuk memastikan kesiapan sesuai dengan standar penilaian. Koordinasi dengan camat dan lurah juga digencarkan untuk mempercepat intervensi di titik-titik pantau yang masih memerlukan pembenahan.
Penilaian Kota Sehat sendiri dijadwalkan berlangsung pada Agustus hingga Oktober 2025, dengan tahap awal berupa presentasi daring oleh Wali Kota Kendari di hadapan tim penilai pusat. Presentasi ini menjadi kesempatan strategis untuk menunjukkan kesiapan Kendari sebagai kota yang berkomitmen membangun lingkungan sehat, layak huni, dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi, kerja nyata lintas sektor, serta dukungan penuh dari kepala daerah, Kota Kendari optimistis menjemput predikat Wistara dan mewujudkan cita-cita sebagai kota yang sehat bagi seluruh warganya. (Adv/Er)
