KIATNEWS : KENDARI — Komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat kembali ditegaskan melalui Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahap IV Tahun 2025 yang digelar di Hotel Zahra Syariah Kendari, Rabu 26 November 2025.
Acara ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran dan menjadi menjadi momentum konsolidasi seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan target nol persen stunting benar-benar tercapai.
Wali Kota Kendari menekankan bahwa penurunan stunting merupakan salah satu program strategis nasional yang harus dijalankan secara terukur dan berkesinambungan.
Hal tersebut lantaran pemerintah pusat menempatkan isu ini sebagai prioritas dan Pemkot Kendari wajib memastikan diri berada di barisan terdepan dalam melakukan implementasi lapangan di wilayahnya.

Data terakhir menunjukkan tren membaik yang terlihat dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat prevalensi stunting di Kota Kendari turun dari 25,7 persen pada 2023 menjadi 24,4 persen pada 2024.
Sementara itu, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per September 2025 menunjukkan angka 1,82 persen.
Kendati demikian, Wali Kota Kendari menegaskan, bahwa angka tersebut tidak boleh membuat pemerintah daerah merasa puas.
“Stunting bukan sekadar isu kesehatan. Ini terkait kondisi rumah, sanitasi, lingkungan, hingga perilaku hidup. Semua OPD harus bergerak,” tegasnya.

Sebagai upaya mempercepat penanganan, Pemerintah Kota Kendari terus memperkuat koordinasi lintas sektor. Dinas Perumahan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, serta seluruh kecamatan dan kelurahan diminta berperan aktif dalam memastikan intervensi berjalan tepat sasaran.
Wali Kota Kendari juga menginstruksikan setiap lurah untuk menyampaikan laporan rutin setiap hari Senin terkait kondisi masyarakat khususnya warga yang sakit, mengalami kekurangan pangan, atau mengalami kendala layanan publik.
Langkah ini diharapkan memperkuat deteksi dini dan mempercepat penanganan kasus di lapangan.
Dalam rapat tersebut, Wali Kota turut memaparkan capaian Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini telah mencapai 62 persen, tertinggi di Sulawesi Tenggara.

Pemerintah menargetkan angka partisipasi ini dapat menembus 80–90 persen agar melampaui target nasional.
Menurutnya, program CKG bukan hanya layanan pemeriksaan, tetapi juga sarana memastikan kondisi kesehatan keluarga tetap terpantau, terutama balita, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.
Dengan sinergi yang semakin kuat, Pemkot Kendari optimistis mampu mencapai target nol persen stunting.
Melalui kolaborasi lintas OPD, penguatan layanan kesehatan, serta komitmen untuk hadir langsung di tengah masyarakat, pemerintah terus memastikan bahwa setiap anak Kendari mendapatkan hak tumbuh kembang secara optimal.
Upaya ini sekaligus menjadi wujud nyata visi Kota Kendari sebagai kota yang sehat, inklusif, dan berdaya saing melalui investasi pada kualitas sumber daya manusia sejak dini. (Adv/*)






