KIATNEWS : KENDARI – Sebagai wujud komitmen terkait tata ruang kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Pemerintah Kotya Kendari melakukan peresmian kegiatan Hari Tata Ruang Nasional (HITARU) 2025 tingkat Kota Kendari, yang dirangkaikan dengan penanaman seribu pohon dan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al-Mu’min dikawasan perumahan GSK Residence, Sabtu 8 November 2025.
Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan merupakan momentum penting dalam memperkuat kesadaran masyarakat dan pelaku pembangnan akan pentingnya tataruang yabg selaras dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Langkah ini menjadi simbol nyata komitmen Pemerintah Kota Kendari bersama para pengembang perumahan, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadirkan lingkungan kota yang lebih hijau, tertata, serta memberikan ruang hidup yang nyaman bagi warga.

Tata Ruang Sebagai Pilar Pembangunan Kota
Wakil Wali Kota Kendari menekankan bahwa tata ruang bukan sekadar urusan fisik bangunan dan jalan, melainkan menyangkut keseimbangan antara kebutuhan infrastruktur, kelestarian lingkungan, dan keberlangsungan hidup masyarakat.
“Ruang terbuka hijau (RTH) di setiap perumahan merupakan elemen wajib yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan site plan yang telah ditetapkan. Saya mengingatkan kepada para pengembang agar benar-benar mematuhi seluruh persyaratan RTH sebagaimana yang telah diajukan dalam proses perizinan,” ujarnya tegas.
Komitmen Pemkot Kendari dalam Pengawasan RTH
Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus memperkuat sinergi dalam pengawasan penerapan RTH di kawasan perkotaan.

Wakil Wali Kota mengungkapkan bahwa masih terdapat sejumlah pengembang yang belum sepenuhnya menunaikan kewajibannya dalam menyediakan dan menanam pohon di area RTH sebagaimana diatur dalam perizinan pembangunan.
“Ke depan, pemerintah akan memperketat pemantauan terhadap realisasi RTH, terutama di kawasan perumahan. Pengembang yang belum memenuhi ketentuan akan kami beri teguran hingga kewajiban tersebut dijalankan sesuai aturan,” tegas Sudirman.
Menurutnya, langkah pengawasan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kota Kendari yang berketahanan iklim dan adaptif terhadap tantangan urbanisasi. Kota yang tertata dengan baik, kata dia, bukan hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut daya dukung lingkungan terhadap aktivitas manusia.
Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta
Selain dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Kendari, kegiatan HITARU 2025 juga melibatkan berbagai unsur, mulai dari pengembang perumahan, komunitas lingkungan, hingga masyarakat setempat.

Momen ini menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan warga dalam memperkuat kesadaran kolektif menjaga keseimbangan tata ruang.
Kegiatan penanaman seribu pohon yang dilakukan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota bersama sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat diharapkan menjadi pemantik bagi kegiatan serupa di kawasan lain.
Pemerintah Kota Kendari menargetkan agar gerakan penghijauan ini tidak berhenti di satu titik, melainkan menjadi bagian dari program berkelanjutan di berbagai kecamatan.
“Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat dan pihak swasta. Kami ingin semua pihak merasa memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kota ini,” ujar Sudirman. (Adv/*)






