KIATNEWS : MUNA – Lembaga rePLANET Indonesia yang fokus pada kegiatan konversi lahan tambak udang yang terbengkalai menjadi hutan mangrove produktif melakukan presentasi di kawasan PT Mitra Pembangunan Sultra (MPS), Kamis 16 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut diikuti langsung oleh bupati Muna, Drs. H. Bachrun, Sekda Muna, Eddy Uga, direktur PT MPS Laode Gomberto, sejumlah kepala OPD dan Kepala desa Pesisir.
Saat melakukan presentase, Project Manager rePLANET Indonesia, Muslimin menjelaskan bahwa lembaga rePLANET adalah perusahaan yang bertujuan menciptakan dan menerapkan solusi berbasis pasar untuk restorasi dan perlindungan ekologi, dengan fokus pada pembiayaan proyek restorasi seperti reboisasi hutan bakau (mangrove).
Perusahaan yang beroperasi di bidang restorasi dan perlindungan ekologis dengan solusi berbasis pasar, termasuk pengembangan proyek konservasi dan restorasi hutan yang menghasilkan kredit keanekaragaman hayati.
“Jadi rePLANET ini berkantor di Inggris bekerjasama dengan banyak investor karbon di dunia, misi kami adalah memulihkan lanskap, misal lingkungan rusak kita pulihkan menjadi baik dan bernilai ekonomi untuk masyarakat,”terangnya.
Adapun konsep rePLANET membeli lahan tambak adalah untuk merestorasi dan memulihkan ekosistem pesisir yang rusak, terutama hutan bakau. Program ini bertujuan untuk mengubah lahan tambak yang terdegradasi menjadi ekosistem bakau yang produktif dan berkelanjutan.
Tujuan utama di balik konsep ini mencakup beberapa hal penting diantaranya, restorasi ekosistem bakau, meningkatkan keanekaragaman hayati, menyerap karbon, pemberdayaan masyarakat, mencegah bencana alam dan pengembangan tambak berkelanjutan.
“Beberapa investor akan berinvestasi di Muna dengan membeli lahan tidur. Lahan tersebut kemudian diberikan ke pemerintah desa untuk dibuatkan perdes agar tidak disalah gunakan dan masyarakat nantinya menanam mangrove . Saat tanaman mangrove meyerap karbon didalam tanah maka setiap tahun akan dihitung jumlah karbonnya seberapa banyak dan perusahaan akan membeli karbon tersebut. Jadi itu kita sebut perdagangan karbon,”katanya.
“Jadi setiap tahun desa akan mendapatkan dana seperti dana desa dari investor. Cadangan karbon yang besar ini dapat diubah menjadi kredit karbon yang bisa dijual di pasar karbon,”tandasnya.
Sementara itu bupati Muna, Drs. H. Bachrun menyampaikan sebagai seorang pecinta lingkungan tentu mendukung penuh program dari rePLANET . Dimana program ini menawarkan berbagai manfaat penting, mulai dari perlindungan lingkungan hingga peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat pesisir.
“Kenapa saya memanggil kepala desa yang desanya berada dipesisir karena ini penting, mangrove memiliki banyak manfaat dan itu bernilai ekonomi. Marilah kita pelihara kekayaan alam kita. Saya berharap para kepala desa bisa memelihara hutan mangrove seperti yang dilakukan La Ode Gomberto,”jelasnya.
Ditempat yang sama, direktur PT MPS Laode Gomberto mengatakan, melakukan konservasi mangrove secara terpadu merupakan salah satu upaya terbaik untuk perbaikan lingkungan karena ekosistem mangrove memiliki banyak fungsi penting yang saling terkait dan memberikan manfaat berlipat ganda, baik secara ekologi, sosial, maupun ekonomi.
“Apa yang saya lakukan ini bukan pencitraan semata, tapi ini lahir dari inisiatif pribadi. Mangrove itu memiliki banyak manfaat apalagi untuk budidaya kepiting dan udang windu. Kedepan kita bisa bertukar pikiran dengan kepala desa dan masyarakat yang hadir. Dan jika membutuhkan bantuan untuk konservasi mangrove maka saya siap membantu,”tutupnya.
Untuk diketahui, usai presentase Bupati Muna Bachrun menandatangani surat dukungan terhadap konservasi mangrove untuk program Karbon bersama lembaga rePLANET.