KIATNEWS : MUNA – Perum Bulog Kantor cabang Raha, Sulawesi Tenggara (Sutra) mendukung kesejahteraan petani lokal yang ada di dua kabupaten yakni, Muna dan Muna Barat dalam upaya stabilisasi harga dan menjaga ketahanan pangan sesuai dengan instruksi presiden RI, Prabowo Subianto.
Kepala Perum Bulog Kantor cabang Raha, Hendra Dionisius mengatakan, pihaknya mendapat penugasan langsung dari pemerintah pusat untuk menyerap gabah kering panen di dua kabupaten, Muna dan Muna Barat, dengan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per Kg. Sementara jagung kuning sebesar Rp5.500 per KG dengan kondisi bersih.
Adapun pembelian gabah beras petani sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 Tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Untuk saat ini lanjutnya, pihak perum Bulog Raha telah membeli gabah kering panen kepada para petani lokal sebanyak 250 ton dan untuk komoditi jagung sebanyak 60 ton dengan target sebesar 1.400 ton.
“Gabah kering panen dan jagung yang kami beli itu kemudian di dryer atau dikeringkan lalu dikarungi setelah itu simpan di gedung Bulog. Kedua jenis komoditi itu nantinya akan menjadi cadangan beras dan jagung pemerintah,”jelas Hendra kepada awak media, Rabu 30 April 2025.
Meski Bulog Raha saat ini tidak memiliki fasilitis dryer namun dengan adanya pabrik Bea, pihaknya telah menyurati bupati Muna, Drs. H. Bachrun untuk bisa melakukan pengeringan disana.
“Jadi kita bukan sebagai pengelola dari pabrik Bea. Kita sama dengan petani lainnya, datang mengeringkan dengan membayar retribusi sesuai penetapan harga Pemda,”tuturnya.
“Untuk mendukung swasembada pangan Bulog membutuhkan banyak gudang. Saat ini gudang Laende dan Sidodadi full sehingga sebagian jagung di simpan di pabrik Bea. Penyimpanan dibeberapa lokasi sesuai dengan surat edaran gubernur melalui instruksi dari presiden,”tambahnya.
Ia berharap dengan adanya kebijakan pemerintah membeli hasil gabah kering panen dan jagung, petani bisa sejahtera dan tidak perlu lagi was-was dengan hasil panennya.