KIATNEWS : KENDARI — Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman secera resmi membuka Pekan Olahraga, Seni dan Pembelajaran (Porsenijar) 2025. Kegiatan olahraga tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025.
Mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju: Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas” diharapkan kegiatan ini dapat menjadi refleksi nyata atas kiprah dan dedikasi guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa.
Ajang Porsenijar ini bukan hanya sekedar ajang olahraga dan seni, melainkan wadah untuk terus memperkuat solidaritas, menumbuhkan kreativitas dan meneguhkan kembali semgat pengabdian dikalangan tenaga pendidik.
Guru, Pondasi Utama Pembangunan Bangsa

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru yang mendedikasikan hidupnya dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Sudirman juga menegaskan, jika profesi guru merupakan pondasi dalam membangun bangsa yang berdaya saing.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Di tangan bapak dan ibu gurulah masa depan anak-anak kita ditempa, bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan nilai moral dan budi pekerti,” ujar mantan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
Lebih lanjut, Sudirman menegaskan, momentum HUT PGRI dan Hari Guru Nasional menjadi ajang memperkuat semangat pengabdian, profesional serta solidaritas antar pendidik di Kota Kendari.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan mutu pendidikan dapat terus meningkat dengan semangat kebersamaan dan inovasi yang dihadirkan para guru,” bebernya.
Porsenijar, Ajang Silaturahmi dan Ekspresi Kreativitas
Kegiatan Persenijar 2025 diisi dengan beragam lomba olahraga dan seni antar-guru se-Kota Kendari. Mulai dari cabang bola voli, badminton, hingga lomba vokal grup dan tari daerah.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat rasa kebersamaan sekaligus menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan pendidik.
“Porseni bukan sekadar kompetisi, melainkan ajang silaturahmi. Di sini para guru bisa berinteraksi lintas sekolah, bertukar pengalaman, dan mempererat solidaritas sesama insan pendidikan,” ujar Sudirman.

Menurutnya, kegiatan semacam ini penting untuk menjaga keseimbangan antara fisik, mental, dan emosional para pendidik. Dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang gembira, guru akan lebih produktif dan kreatif dalam mengajar.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi guru untuk mengekspresikan bakat dan potensi yang selama ini mungkin tersembunyi di balik kesibukan mengajar.
Banyak peserta yang menampilkan kemampuan luar biasa di bidang seni dan olahraga, menunjukkan bahwa guru bukan hanya pendidik di kelas, tetapi juga sosok yang multitalenta. (Adv/*)






