KIATNEWS : SINGAPURA – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran bersama kepala daerah seuruh Indonesaia mendapatkan pengalaman secera langsung, terkait praktik terbaik dalam hal pembangunan kawasan hunian yang hijau, inklusif dan berkelanjutan.
Bersama kepala daerah seluruh Indoneisa, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran berkesempatan mendapatkan pembelajaean berharga, tekait tantanagan dalam pembangunann perumahan publik di Singapura.
Kegiatan yang berlangsung di bawah bimbingan Prof. Fong Chun Wah, Practice Professor dari NUS Cities, ini membahas perjalanan panjang Singapura dalam menata ulang wajah kotanya melalui pembentukan Housing and Development Board (HDB) sejak tahun 1960.
Lembaga tersebut menjadi motor utama dalam menyediakan hunian terjangkau dan bermutu bagi masyarakat. Kini, lebih dari 80 persen warga Singapura tinggal di apartemen HDB, dan sebagian besar menjadi pemilik rumah sendiri berkat kebijakan Home Ownership Scheme yang didukung sistem tabungan sosial Central Provident Fund (CPF).

Konsep keberhasilan Singapura dalam penyediaan perumahan publik bukan hanya pada aspek fisik, tetapi juga pada filosofi yang dikenal sebagai “hardware, software, dan heartware.”
• Hardware mencakup pembangunan infrastruktur fisik seperti taman, jalur hijau, pusat olahraga, dan fasilitas publik yang ramah warga.
• Software berkaitan dengan kebijakan sosial seperti sistem pemilihan unit yang adil serta integrasi antar kelompok etnis dan sosial.
• Sementara heartware menjadi ruh dari seluruh kebijakan, yaitu upaya menumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial antarwarga melalui berbagai program komunitas seperti Heartland Ambassador dan Community Engagement Initiatives.
Dalam kunjungan lapangan, para peserta meninjau langsung kawasan Punggol New Town, contoh nyata transformasi kawasan hunian menjadi ekosistem kota berkelanjutan abad ke-21. Kawasan yang dikenal dengan konsep “Live Well, Live Green, Live Connected” ini berhasil mengintegrasikan perumahan, ruang kerja, transportasi publik, ruang terbuka hijau, dan sumber daya air dalam satu kesatuan tata kota yang saling terhubung.

Tak heran, Punggol New Town meraih ULI Global Award for Excellence 2021, penghargaan internasional bergengsi atas keberhasilannya mengimplementasikan pembangunan ramah lingkungan berbasis teknologi cerdas dan pemberdayaan komunitas. Selain itu, peserta juga mempelajari proyek Treelodge@Punggol, perumahan ramah lingkungan pertama di Singapura yang memanfaatkan panel surya, sistem daur ulang limbah, pengelolaan air pintar, dan teknologi hijau lainnya.
Bagi Wali Kota Kendari, pengalaman belajar di Singapura ini menjadi momentum penting untuk memperkaya wawasan pembangunan kota. Ia melihat bahwa kebijakan perumahan tidak hanya sebatas penyediaan tempat tinggal, tetapi juga merupakan instrumen penting untuk pemerataan kesejahteraan dan penguatan ikatan sosial antarwarga.
“Kunjungan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana perumahan publik dapat menjadi fondasi keadilan sosial. Ada banyak praktik baik yang bisa diterapkan di Kendari untuk mewujudkan kawasan hunian yang layak, hijau, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Siska Karina Imran menegaskan bahwa pendekatan holistik Singapura, yang memadukan aspek sosial, lingkungan, dan teknologi, sejalan dengan visi pembangunan Kota Kendari sebagai kota hijau dan tangguh.

“Kami ingin mengembangkan kawasan perumahan publik yang tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga membangun komunitas yang solid, peduli, dan memiliki kesadaran lingkungan,” tambahnya.
Kehadiran Wali Kota Kendari dalam kegiatan KPPD ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi untuk membawa inspirasi global ke tingkat lokal.
Model pembangunan perumahan Singapura yang mengedepankan keadilan sosial, keberlanjutan, dan kenyamanan hidup diharapkan dapat menginspirasi terwujudnya “Kendari Hijau dan Terhubung” dan kota yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga memberi ruang hidup yang sehat dan harmonis bagi seluruh warganya.
Melalui pembelajaran di hari keempat ini, KPPD bukan sekadar forum pelatihan, melainkan jembatan bagi para pemimpin daerah untuk menata masa depan kotanya dengan visi, inovasi, dan nilai kemanusiaan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat. (Adv/*)






