“iklan”
iklan

Hadirnya Perusahaan Kelapa Sawit di Muna Mendongkrak Perekonomian Masyarakat Setempat

Karyawan PT Krida Agrisawita di lokasi pembibitan kelapa sawit yang terletak didesa Lamanu/Foto : Phoyo/KIATNEWS

KIATNEWS : MUNA – Indonesia saat ini menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Seperti yang terjadi di kabupaten Muna, PT Krida Agrisawita adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dimana  telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 130 orang selama enam bulan terakhir.

Sebagian dari tenaga kerja tersebut adalah masyarakat lokal yang kurang mampu. Dengan hadirnya perusahaan tersebut diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Salah satu pekerja PT Krida Agrisawita, Kalfan mengatakan, selama enam bulan terakhir bekerja di pembibitan kelapa sawit yang terletak di desa Lamanu, kecamatan Kabawo mampu menghasilkan cuan yang dapat menghidupi keluarganya.

Lokasi pembibitan kelapa sawit di desa Lamanu/Foto : Phoyo/KIATNEWS

Bahkan kata dia, gaji yang diperolehnya bersama karyawan lainnya mampu membeli sepeda motor bahkan ada kendaraan roda empat.

“Alhamdulillah dengan hadirnya perusahaan sawit ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan bertransformasi sebagai tulang punggung perekonomian. Kita patut syukuri apalagi penghasilannya sesuai UMP,”jelasnya kepada awak media, Selasa 11 Maret 2025.

Ia berharap apa yang menjadi kendala sehingga belum terbangunnya pabrik kelapa sawit di pulau Muna agar bisa terealisasikan ditahun 2025.

“Bayangkan jika Muna sudah memiliki pabrik kelapa sawit maka akan ada penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran di pulau Muna. Dari isu yang saya ketahui belum terbangunnya pabrik ini akibat persoalan amdal. Semoga ada sinkronisasi antara Pemda Muna dan Pemprov terkait penyelesaian amdal itu,”harapnya dan diamini seluruh pekerja PT Krida Agrisawita.

Sementara itu, asisten pembibitan kelapa sawit PT Merbau, Aswar mengatakan, para pekerja saat ini masih berfokus pada  proses pembibitan  tahap awal  dan tahap utama seperti persiapkan media tanam, persemaian, pemupukan, penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit serta penyeleksian bibit.

“Para kerja dihitung gaji sesuai UMP perhari dibayar sebesar Rp 122 ribu dengan masa kerja 7 jam perhari. Jika lewat dari jam kerja maka ada uang lembur yang akan dibayarkan. Untuk hari minggu karyawan ikut libur,”tuturnya.

“Kalau tranportasi karyawan dilakukan antar jemput setiap harinya, memakai salah satu kendaraan pekerja dan itu disewa oleh perusahaan,”tambahnya.

Kata dia, jika dokumen perusahaan sudah lengkap untuk pendirian pabrik kelapa sawit dipastikan akan menyerap ribuan tenaga kerja seperti yang ada di kabupaten Konawe Selatan.

“Semoga saja proses penyelesaian dokumen secepatnya selesai agar ada progres kedepannya,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *