KIATNEWS : KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Hal itu nampak dari kebijakan pemberian kuota Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Setelah KEK Morosi di Kabupaten Konawe, kini pemerintah pusat menghadirkan Indonesia Pomalaa Industry Parkir (IPIP), yang berlokasi di Kabupaten Kolaka, dengan nilai investasi sebanyak US$ 100.000.000.000 alias 100 miliar US Dollar.
Lokasi IPIP ini meliputi Desa Oko-Oko, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, dan Desa Lamedai, Kecamatan Tanggetada.
Kawasan Industri IPIP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 21 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Permenko Perekonomian No. 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Parinringi mengatakan, manfaat KEK bagi pemerintah daerah adalah mendorong pembangunan ekonomi daerah dan pemerataan pembangunan, memberikan kontribusi pajak yang besar kepada Pemerintah Daerah, dan Kawasan Industri IPIP akan menciptakan 50-100 ribu peluang tenaga kerja serta meningkatkan kualitas infrastruktur daerah.
“Yah, tentu kita berharap dengan kehadiran KEK IPIP ini dapat mendorong peningkatan pembangunan ekonomi daerah,” harapnya.
Lebih lanjut, mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu menjelaskan, kehadiran KEK IPIP ini telah dibahas melalui rapat koordinasi (Rakor) permohonan persetujuan yang dipimpin langsung oleh Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrin Lio pada 18 Desember 2023 lalu.
Untuk diketahui, kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum NKRI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu. Bertujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa. Dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi. melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geo ekonomi dan geostrategi. Berfungsi untuk menampung kegiatan dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
Tiga per empat dari jumlah seluruh KEK di dunia berada di wilayah Asia, yakni sejumlah 4.046 dari total 5.383 KEK di dunia. Lebih detail lagi, sebagian besar KEK berada di wilayah Asia Timur (total 2.645 KEK), dengan China memiliki 2.543 KEK. Negara dengan jumlah KEK terbanyak kedua setelah China adalah Filipina, dengan jumlah KEK sebanyak 528 KEK, diikuti India dengan373. Di wilayah Asia Tenggara sendiri tercatat terdapat 737 KEK.