KIATNEWS : MUNA – Rumah tahanan Kelas IIB Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyulap lahan yang dulunya sebagai tempat parkiran menjadi taman pojok WBK/WBBM.
Kepala Rutan Kelas IIB Raha, LM. Masrul mengatakan, taman tersebut nantinya menjadi salah satu ikon Rutan Kelas IIB Raha yang digunakan untuk menjadi tempat santai dan swa foto para pengunjung keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Tujuan pembuatan taman adalah untuk mempercantik tampilan halaman bagian depan Rutan Kelas IIB Raha sehingga menjadi indah. Mengingat posisi taman tersebut berada di pelataran bagian pojok depan sehingga tempat pertama yang di pandang mata dan dilalui pengunjung adalah halaman depan,”kata LM. Masrul kepada awak media, Selasa 21 Mei 2024.
Kata mantan Plh. Kepala Lapas Kelas IIB Singkawang itu, dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat selain faktor sikap dan prilaku yang baik, faktor tampilan fisik juga merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan karena keduanya kata dia, harus saling melengkapi.
“Halaman depan dianggap sebagai etalase yang menampilkan berbagai kesan kepada setiap orang yang datang berkunjung. Olehnya itu, kedepan akan kita percantik kembali dengan membuat pendopo yang atapnya terbuat dari ijuk enau dan bingkai rotan agar terlihat lebih estetis. Kami juga nantinya menyiapkan fasilitas pendukung seperti wiffi,”ujarnya.
Lanjutnya, pada bagian dinding taman saat ini dipasang baleho. Baleho tersebut bergambar tentang keindahan alam atau tempat berwisata di Kabupaten Muna.
“Jadi bukan hanya sebagai taman, tapi kami disini mencoba mempromosikan tempat wisata yang ada di Kabupaten Muna agar lebih dikenal. Penghuni Rutan disini kan ada juga yang dari daerah lain seperti Buton Utara. Makanya sambil santai mereka bisa melihat tempat-tempat wisata yang indah yang ada di Muna, siapa tahu mereka bisa berkunjung nantinya,”ucapnya.
Ditambahkannya bahwa Rutan Kelas IIB memiliki motto “Barakatino” yang artinya : bersih, asri, rapi, kreatif dan inovatif dengan gambar kuda tersenyum yang memiliki makna bahwa petugas Rutan selalu ramah dan tersenyum menghadapi masyarakat.
Kemudian kuda tersebut memakai sarung tenun yang menggambarkan di Rutan Kelas IIB Raha selalu memperhatikan budaya khas Muna (kearifal lokal).
“Paling utama adalah gambar kuda yang menggambarkan bahwa petugas Rutan Kelas IIB Raha selalu energik dalam menjalankan tugas,”tandasnya.