KIATNEWS : KENDARI – Target investasi di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 dan 2023 lalu berada di bawah 100 persen. Olehnya itu, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara menekankan kepada Kepala DPMPTSP se-Sultra, agar fokus pada beberapa strategi pencapaian target realisasi investasi tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan dan Pengembangan Iklim dan Promosi DPMPTSP Provinsi Sultra, Jany pada kegiatan Rapat Konsolidasi Investasi Provinsi Sultra.
Lebih lanjut, Jany menyampaikan strategi yang dimaksud. Diantaranya, melakukan pemantauan/sosialisasi kepada pelaku usaha UMKM agar dapat menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal.
Strategi selanjutnya, memperoleh daftar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dan PPG yang telah dikeluarkan untuk identifikasi potensi realisasinya.
Kemudian, memperoleh daftar perusahaan yang belum pernah menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal ( LKPM). Pengawalan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan yang terkendala menyampaikan LKPM akibat belum migrasi, penyesuaian nilai investas, verifikasi PKKPR atau faktor lainnya.
Dan strategi yang terakhir adalah optimalisasi pemanfaatan dana Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pemantauan dan pengawasan terhadap proyek berdasarkan skala prioritas besarnya potensi realisasi.
Berdasarkan data pencapaian target realisasi investasi Provinsi Sultra dari tahun 2019 sampai 2021, selalu melampaui target yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM RI.
Berdasarkan data DPMTSP Provinsi Sultra, capaian target realisasi investasi, yakni :
1. Tahun 2020, Target Rp 11,50 Triliun
Terealisasi Rp 21,13 Triliun (183, 74 %)
2. Tahun 2021, Target Rp 21,69 Triliun
Terealisasi Rp 27,93 Triliun (128, 76 %)
3. Tahun 2022, Target Rp 34,73 Triliun
Terealisasi Rp 20,19 Triliun (58,13 %)
4. Tahun 2023, Target Rp 21,73 Triliun
Terealisasi Rp 14,36 Triliun (66,13 %)
5. Tahun 2024, Target Rp 25, 61 Triliun
Terealisasi Rp 2,86 Triliun (8,4 % / Triwulan I tahun 2024). (Adv)