KIATNEWS : KENDARI – Sebagai bentuk kepedulian dan respons cepat atas bencana alam yang menimpa warganya, Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, turun langsung meninjau kondisi warga terdampak banjir di Kelurahan Wanggu, Rabu, 2 Juli 2025.
Banjir yang terjadi pasca hujan deras selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan ratusan rumah terendam air, terutama di kawasan bantaran Sungai Wanggu yang dikenal rawan banjir saat curah hujan tinggi.
Wali Kota Siska Karina Imran menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang dialami warganya. Dalam kesempatan itu, ia berdialog langsung dengan warga yang mengungsi di posko darurat dan memastikan bahwa penanganan darurat telah berjalan optimal.
”Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Pemerintah Kota Kendari, tetapi juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait. Kita akan berkoordinasi dan bergerak cepat,” ujar Wali Kota Siska.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, tercatat sedikitnya 183 kepala keluarga atau sekitar 650 jiwa terdampak langsung oleh banjir di wilayah Kelurahan Wanggu dan sekitarnya.
Sejumlah warga harus mengungsi karena rumah mereka tergenang hingga setinggi pinggang orang dewasa. Pemerintah Kota Kendari melalui BPBD dan Dinas Sosial telah mendirikan posko tanggap darurat, menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, perlengkapan tidur, serta pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.
Tak hanya itu, perhatian dari tingkat pusat pun sudah diarahkan ke Kota Kendari. Wali Kota Siska menyampaikan bahwa Komisi V DPR RI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan akan berkunjung ke Kota Kendari dalam waktu dekat.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung kondisi infrastruktur sungai, saluran drainase, serta rencana pembangunan sistem pengendalian banjir jangka panjang di wilayah rawan, seperti Kelurahan Lepo-lepo dan Kali Wanggu.
“Ini bukan hanya soal bantuan logistik, tapi kita juga ingin memastikan ada solusi jangka panjang, agar kejadian seperti ini tidak terus berulang tiap tahun. Maka kita butuh dukungan dan sinergi lintas pemerintah,” tambah Wali Kota.
Warga yang ditemui di lokasi pengungsian menyambut baik kehadiran langsung Wali Kota dan jajaran. Mereka merasa diperhatikan dan lebih tenang karena tahu bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Salah seorang warga, Musrifah, mengaku bersyukur atas bantuan yang telah datang.
“Alhamdulillah, bantuan cepat datang. Kami diberi makanan, air, dan selimut. Ibu Wali Kota juga datang langsung lihat kondisi kami, kami sangat terbantu,” ujarnya.
Pemerintah Kota Kendari juga telah menyiagakan tim dari berbagai OPD untuk terus memantau kondisi cuaca dan merespons laporan dari masyarakat. Dinas Kesehatan membuka layanan kesehatan keliling, sementara Dinas PUPR bersama BPBD terus meninjau potensi longsor dan genangan di titik-titik rawan.
Hingga hari ini, posko pengungsian di beberapa titik, termasuk di Kelurahan Wanggu, masih aktif menampung warga. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak segan melapor jika membutuhkan pertolongan, baik dalam bentuk logistik, kesehatan, maupun evakuasi.
Langkah sigap dan kehadiran langsung pemimpin daerah di tengah warganya saat bencana adalah wujud nyata dari pemerintahan yang humanis, tanggap, dan berpihak pada rakyat. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat, diharapkan solusi jangka panjang dalam penanganan banjir di Kota Kendari bisa segera terwujud. (Adv/Er)
