KIATNEWS:KENDARI – Keberadaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meresahkan warga setempat, Pemerintah Kota (Pemkot) sebut miskomunikasi.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, LM Rajab Jinik menjelaskan berdasarkan tinjauannya di Labkesda tidak menemukan masalah seperti yang beredar di Media Sosial (Medsos), pasalnya sempat beredar video pencemaran udara yang keluar dari Labkesda itu.
Masalah tersebut kata Rajab hanya miskomunikasi antara pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dan warga setempat.
“Hanya memang ada miskomunikasi dalam sosialisasi pembangunan Labkesda,” jelasnya, Senin (13/2/2023).
Rajab Jinik meminta agar OPD yang terkait dapat mensosialisasikan kepada masyarakat dengan secepatnya, terkait peruntukannya.
“Karena peruntukan ini untuk masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Politis Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga menuturkan pihaknya akan mengumpulkan aspirasi masyarakat sehingga pihaknya akan memanggil, dan akan mengadakan Rapat Debat Pendapat (RDP) persoalan Labkesda tersebut akan dihentikan atau tidak.
“Pasti akan ada RDP nanti,” tuturnya.
Di tempat yang sama selaku Pembina Masjid Nurul Hidayah, Mansyur mengungkapkan dalam pembungunan Lab tersebut yang dahulunya beraktifitas sebagai Puskemas namun kini dibangun tanpa sosialisasi masyarakat atau persetujuan warga setempat.
“Ada delapan RT dan RW yang menolak ini ada tanda tangannya,” ungkapnya.
Mansyur juga menegaskan bahwa bersama warga bakal bersikeras untuk menolak pengadaan Lab tersebut yang dimana mengganggu aktifitas warga maupun jamaah Masjid.
“Pindahkan di tempat lain, fungsikan sebagai kantor atau apapun asal jangan Lab,” pungkasnya.