KIATNEWS : MUNA – Issue terkait hilangnya database tenaga honorer menjadi perbincangan publik kemudian hal itu di goreng keranah politik yang seolah-olah dimasa kepemimpinan Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta.,M.Si sengaja di hilangkan, apalagi saat ini Bachrun mencalonkan diri sebagai bupati Muna.
PJs. Bupati Muna, Yuni Nurmalawati menyampaikan, database tenaga honorer tidak hilang apalagi sengaja mau dihilangkan karena sekarang sistemnya transparansi.
Namun dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah mengatur bahwa untuk tahap pertama tes pelaksanaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan diikuti oleh tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah lama mengabdi.
“Kalau yang belum terdaftar di BKN untuk saat ini akan terdaftar pada gelombang II nantinya. Jadi yang atur bukan Pemda dalam hal ini BKD tapi BKN, malah Pemda sudah memfasilitasi para honorer untuk bertemu BKN,”tuturnya, Senin 14 Oktober 2024.
“Kita sudah arahkan kepada BKD untuk mengikuti arahan sesuai regulasi, kalau ada yang menuding dengan cara dihilangkan, tolong tunjukan buktinya. Karena BKD juga sudah membuktikan tidak ada permainan didalamnya. Dijaman era digital saat ini semua sistem sudah cukup transparansi. Mereka tidak bisa bermain karena berpengaruh dengan karirnya,” lanjutnya.
Ia berharap menghadapi moment politik, kepada insan media untuk tidak membuat berita tanpa melakukan klarifikasi kepada pihak terkait.
“Jadi tolong dong kepada media, kalau ada issue-issue terkait yang belum tentu kejelasannya untuk di konfirmasi jangan sampai daerah kita semula aman menjadi bergejolak, apalagi menghadapi suhu politik tahun ini,”tandasnya.