KIATNEWS : JAKARTA – Bupati Muna, Drs. H. Bachrun., M.Si melakukan audiensi dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI membahas tentang program ketahanan pangan berkelanjutan dan mensejahterakan serta mendukung pengembangan wilayah cepat tumbuh melalui pengembangan komoditas pangan, yaitu jagung dan padi, Kamis 8 Mei 2025.
Drs. H. Bachrun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan atas segala bantuan dan perhatian selama ini untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Muna dalam membangun sektor pertanian.
“Kami berharap untuk terus terbangun sinergi program dan kegiatan serta dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian,”jelas Bachrun.
Dalam pertemuan itu, Bupati Muna menyampaikan gagasan, laporan dan usulan dalam pergerakan pembangunan pertanian, khususnya di sub sektor tanaman pangan diantaranya, sektor pertanian, peternakan dan perikanan dimana akan menjadi motor penggerak perekonomian daerah sekaligus berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Ini penting sekali untuk mensinergikan program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,”ucapnya.
Pada kesempatan itu, Drs. H. Bachrun menyampaikan usulan, kepada Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan diantarnya :
- Kegiatan Cetak Sawah seluas 461 hektar ;
- Perluasan Areal Tanam Jagung (Kegiatan Pembukaan Lahan Baru, 2.000 hektar) ;
- Penggiling Padi/RMU kapasitas 3 ton/jam sebanyak 1 unit ;
- Traktor Roda 4, sebanyak 25 unit ;
- Traktor Roda 2, sebanyak 10 unit ;
- Combine Harvester Padi, 3 unit ;
- Pengering Jagung/Dryer Jagung kapasitas 5 ton, 2 unit ;
- Pemipil Jagung, 10 unit ;
- Excavator PC 200, 2 unit.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr. Yudi Sastro, SP mendukung pemerintah dalam mengambil peran penting dalam upaya khusus memproduksi jagung dengan spesifikasi food grade karena kebutuhan dalam negeri sangat tinggi dan hampir 100 persen impor apalagi telah didukung dengan fasilitas penanganan pasca panen yang telah ada.
“Terkait upaya produksi jagung dengan spesifikasi food grade akan ditindaklanjuti bersama tim Kementan untuk menyusun roadmap/rencana aksi dan memposisikan Kabupaten Muna sebagai lokasi percontohan,”kata dia.
Upaya pemenuhan jagung spesifikasi food grade selama ini telah menjadi atensi Kemenko Bidang Pangan karena volume impornya terus bertambah sehingga perlu upaya khusus dalam negeri dan akan menjadi atensi khusus bagi Kabupaten Muna karena sudah mengambil langkah cepat dan progresif.
“Semua usulan akan menjadi bahan pertimbangan, terutama yang berkaitan langsung dengan upaya percepatan pencapaian ketahanan pangan berkelanjutan,”tandasnya.