KIATNEWS : KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong peningkatan realisasi investasi di bumi anoa, baik itu yang bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Parinringi menjelaskan, terkait potensi dan peluang investasi di bumi anoa, Pemprov Sultra tengah fokus pada lima sektor.
Lebih lanjut, Parinringi menyebutkan, adapan lima sektor yang menjadi prioritas untuk ditawarkan kepada investor yang akan berinvestasi di Sultra diantaranya sektor pertambangan, pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata.
Menurut dia, lima sektor ini akan membantu dalam mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tenggara. Olehnya itu, pihaknya terus bergerilya menawarkan kepada para investor, baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk masuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara.
“Saat ini, kita memang hanya fokus dulu di lima sektor yang tadi saya sebutkan. Jadi kita maksimalkan potensi dan peluang investasi yang ada,” ujar mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu, Kamis 28 Maret 2024.
Parinringi mengungkapkan, lima sektor potensi dan peluang investasi tersebut tersebar dibeberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. Contohnya, sektor pertambangan, potensinya hampir semua daerah di Sultra.
Ditambahkannya, pertambangan ini memang menjadi primadona, menjadi salah satu alasan bagi para pengusaha sangat tertarik berinvestasi di Sulawesi Tenggara.
“Potensi tambang di Sulawesi Tenggara bisa kita temukan di Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Kepulauan hingga di Buton,” tambahnya.
Sedangkan pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata juga menjadi sektor unggulan di Sulawesi Tenggara. Sehingga banyak investor yang tertarik masuk berinvestasi di bumi anoa.
Kendati demikian, lanjut Parinringi, khususnya pada wilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Bombana, di antaranya dari sektor perdagangan dan jasa yaitu industri pengolahan jambu mete, kakao, lada putih kelapa, sagu dan pinang, kelapa, kopi, cengkeh, dan Pala, serta jasa perhotelan dan indsutri petikemas dan penyebrangan transportasi air.
Selain komoditi-komoditi khusus, pada sektor pariwisata, perikanan maupun kelautan juga cukup banyak potensi yang bisa dimanfaatkan secara optimal. Sektor mineral (emas dan nikel) meskipun komoditas itu masih panjang alur hidupnya di wilayah Kabupaten Bombana dan Kabupaten Konawe Selatan, namun pemerintah setempat tetap harus berusaha agar tidak lagi terlalu bergantung pada sektor itu saja, sehingga setiap subsektor potensial di wilayah Sulawesi Tenggara dapat dioptimalkan. (Adv)