“iklan”
iklan

Kemensos dan Pemkot Kendari Bersinergi Bangun Tanggul di Kawasan Rawan Banjir

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos RI, Adrianus Alla, bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan tanggul. Foto : ist.

KIATNEWS : KENDARI – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana sosial dan non-alam. Melalui program Keserasian Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia hadir secara nyata di tengah masyarakat, mendorong kolaborasi antara warga dan negara dalam menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan berdaya tahan.

Salah satu bentuk implementasi program tersebut dapat dilihat di Lorong Lasolo, RT 03 RW 01, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, yang menjadi salah satu titik pelaksanaan program Keserasian Sosial Tahun Anggaran 2025.

Pada Sabtu, 28 Juni 2025, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos RI, Adrianus Alla, bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan taluk.

Bacaan Lainnya

Turut mendampingi kunjungan ini antara lain Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kota Kendari, Izak Bulo, Kasi PSKBS Dinsos Kendari, Yuzarmin Djamin, serta perwakilan Tagana Kota Kendari.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos RI, Adrianus Alla, bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan tanggul. Foto : ist.

Dalam peninjauan tersebut, Adrianus Alla memantau langsung kondisi tanggul pengaman yang telah rampung dibangun di kawasan rawan bencana tersebut. Tanggul ini menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam menangani titik-titik rawan longsor dan banjir, serta sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana berbasis komunitas.

“Kami ingin program ini bukan hanya berhenti pada pembangunan fisik, tapi juga membangun kesadaran sosial kolektif. Masyarakat harus menjadi bagian dari solusi menghadapi ancaman bencana,” ujar Adrianus Alla, saat berdialog dengan warga setempat.

Sebagaimana diketahui, kawasan Jalan Lasolo sebelumnya mengalami banjir bandang yang cukup parah, menyebabkan kerugian material dan mengancam keselamatan warga. Dari peristiwa tersebut, muncul kesadaran akan pentingnya infrastruktur pencegah bencana, seperti tanggul, serta pentingnya penguatan sosial antarwarga dalam menghadapi kondisi darurat.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos RI, Adrianus Alla, bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan tanggul. Foto : ist.

Melalui program Keserasian Sosial, pemerintah tidak hanya menghadirkan solusi teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai gotong royong, empati, dan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan pendekatan partisipatif, warga setempat dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan, mulai dari musyawarah, pelaksanaan fisik, hingga perawatan hasil program.

Sementara itu, Kabid Linjamsos Dinsos Kendari, Izak Bulo, menyampaikan bahwa kehadiran program ini sangat membantu memperkuat kapasitas sosial masyarakat, terutama di kawasan padat yang rentan bencana.

“Selain membangun tanggul, kami juga mendorong warga membentuk kelompok sadar bencana. Edukasi tentang kebencanaan menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini,” jelasnya.

Tak hanya infrastruktur, program Keserasian Sosial juga mencakup penguatan jejaring sosial antarkelompok masyarakat, pembentukan forum komunikasi, serta peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai toleransi dan solidaritas sosial.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos RI, Adrianus Alla, bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan tanggul. Foto : ist.

Melalui pendekatan sosial ini, Kemensos berharap program di Lorong Lasolo dapat menjadi percontohan nasional dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat melalui integrasi antara pembangunan fisik dan harmoni sosial.

Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kota Kendari terus melangkah menjadi kota yang tangguh bencana dan rukun dalam keberagaman, mencerminkan semangat pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. (Adv/Er)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *