KIATNEWS : MUNA – Rombongan tim Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Marga PUPR RI bersama Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan uji petik Aspal Mixing Plant (AMP) milik PT Mitra Pembangunan Sultra (MPS), Rabu 4 Oktober 2023 lalu.
Uji petik tersebut terkait pelaksanaan pekerjaan preservasi jalan nasional di wilayah Sultra, dengan mengunjungi langsung sejumlah perusahaan AMP sebagai sampling.
Diketahui pemilihan AMP yang tepat sesuai spesifikasi menjadi pedoman setiap penanggungjawab dan penyelenggaraan konstruksi jalan guna meningkatkan pelayanan jaringan jalan nasional.
Manual pemeriksaan peralatan unit pencampur aspal panas tersebut, merupakan acuan teknis bagi para pemilik/pengelola, pengguna dan operator guna mengetahui kelaikan sebelum peralatan siap dioperasikan.
Selain itu, dukungan material atau bahan dengan komposisi yang sesuai rumus perbandingan rancangan dapat menghasilkan produk campuran aspal panas sesuai syarat spesifikasi.
Pemilihan AMP yang andal menjadi kunci keberhasilan terjaminnya kualitas produk jalan.
Dalam kunjungan itu, ketua tim dari Ditjen Bina Marga PUPR, Faisal didampingi R. Gazali berkoordinasi terkait kelengkapan sarana prasarana dalam pengelolaan dan pengoperasian AMP sebagai standar kelaikan pelaksanaan proyek-proyek jalan nasional di wilayah Sulta.
Mereka sedikit memberikan masukan terhadap PT MPS agar dapat melengkapi ruang uji laboratorium sendiri di AMP.
Beberapa diskusi juga terbangun diantaranya mengenai standar operasional AMP, termasuk prosedur keselamatan kerja, pemeliharaan peralatan, dan terutama penggunaan material lokal dengan tetap memenuhi kualitas produksi aspal yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, Founder PT MPS, Laode Gomberto menyambut baik kunjungan dari tim Ditjen Bina Marga PUPR bersama Satker P2JN Sultra. Hadirnya mereka memberikan pemahaman lebih baik yang dapat diadopsi secara efektif.
“Kami ucapkan terima kasih atas bimbingan dari tim teknis Dirjen Bina Marga tentu apa yang telah disampaikan akan menjadi pedoman kami untuk lebih maksimal dalam memenuhi standar operasional kedepan,” ucap Gomberto, Jumat 6 Oktober 2023.
Founder PT MPS yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Muna ini, menegaskan komitmennya, dalam menjaga lingkungan serta kualitas pekerjaan itu sudah menjadi tanggung jawab besar perusahaan yang pimpinnya.
Sebab, yang paling merasakan kegagalan adalah dirinya sebagai pengusaha lokal bukan pihak dari luar, jika terjadi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat operasional AMP ditambah hasil pekerjaan tidak berkualiatas.
“Saya telah mendedikasikan hidup untuk perusahaan ini yang telah dinikmati oleh keluarga saya. Makanya saya punya rasa malu ketika pekerjaan tidak berkualitas. Itulah yang melandasi saya dirikan AMP ini,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PT MPS, Dwi Bayu mengatakan tujuan uji petik Ditjen Bina Marga PUPR terkait pelaksanaan pekerjaan preservasi jalan nasional di Sultra.
“Perusahaan kami salah satu yang menjadi pilihan sampling untuk melakukan uji petik inpres jalan daerah (IJD) di Sultra. Kami bersyukur akan kedatangan mereka,”pungkasnya.***(Py).