KIATNEWS : KENDARI – Lonjakan harga kebutuhan pokok masih menjadi tantangan di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Kendari. Menyikapi hal itu, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari terus melakukan intervensi melalui program Pasar Pangan Murah. Kegiatan terbaru digelar di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, menandai titik ke-30 dari total pelaksanaan pasar murah sejak Januari 2025.
Kepala Dinas Ketapang Kota Kendari, Abdul Rauf, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam mengendalikan gejolak harga dan memastikan ketersediaan pangan strategis tetap terjaga.
“Pasar murah ini adalah upaya kami untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Khususnya dalam kondisi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan signifikan,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan kali ini, beras premium jenis Anoa dijual dengan harga Rp71.000 per 5 kg, lebih murah dibanding harga pasaran yang mencapai Rp75.000–Rp76.000. Selain itu, masyarakat juga bisa membeli minyak goreng, gula pasir, dan telur ayam dengan harga di bawah pasar.
Sayangnya, dua komoditas penting yaitu bawang merah dan bawang putih tidak tersedia. Menurut Kadis Ketapang, hal ini disebabkan oleh menurunnya pasokan akibat cuaca buruk serta keterlambatan distribusi dari daerah luar Sulawesi Tenggara. Bawang putih, misalnya, sebagian besar masih harus diimpor dan saat ini tengah menghadapi kendala pengiriman.
“Stok bawang putih sebenarnya sudah masuk, tapi masih dalam proses bongkar muat. Sementara bawang merah dari luar daerah seperti Brebes dan Enrekang terkendala cuaca,” tambahnya.
Terkait beras SPHP, Dinas Ketapang masih berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait waktu distribusi dan penyaluran Beras Cadangan Pemerintah (BCP) agar bisa kembali hadir di pasaran.
Data Harga Komoditas Strategis (Kota Kendari, Juni 2025):
1. Beras premium: naik 5–7%
2. Gula pasir: relatif stabil, rata-rata Rp17.000/kg
3. Minyak goreng kemasan: naik 4%
4. Bawang putih: naik 15% akibat keterlambatan impor
5. Bawang merah: turun pasokan hingga 40%
Capaian Program Pasar Murah Kota Kendari (Januari–Juni 2025)
1. Total titik pelaksanaan: 30 titik (di seluruh kecamatan)
2. Volume beras tersalurkan: ±22 ton
3. Jumlah warga terjangkau: lebih dari 9.000 KK
Melalui pasar murah ini, Pemkot Kendari berharap dapat menjaga keseimbangan harga, memotong rantai distribusi yang panjang, dan menjangkau kelompok masyarakat yang paling rentan terdampak kenaikan harga.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi penguatan distribusi pangan lokal dan pengendalian inflasi daerah. Tak hanya di pusat kota, pasar murah direncanakan akan menjangkau wilayah pesisir seperti Kelurahan Purirano, serta beberapa kelurahan di Kecamatan Abeli dan Nambo.
“Kami akan terus hadir di tengah masyarakat. Bukan hanya untuk menjaga harga, tetapi juga untuk memastikan pangan tersedia merata hingga ke wilayah pinggiran,” pungkas Abdul Rauf.
Kehadiran pasar murah yang diselenggarakan secara berkala ini menjadi penyeimbang antara fluktuasi harga dan kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah gejolak ekonomi. (Adv/Er)