“iklan”
iklan

Pemkot Kendari Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Pemkot Kendari bergerak cepat menindaklanjuti peristiwa banjir yang melanda masyarakat Kota Kendari. Foto : ist

KIATNEWS : KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus memperkuat langkah-langkah mitigasi bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kini melanda wilayah Sulawesi Tenggara, termasuk ibu kota provinsinya.

Melalui rapat koordinasi yang digelar Minggu, 29 Juni 2025, Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, menginstruksikan seluruh camat dan lurah untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana, seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Instruksi tersebut bukan tanpa alasan. Data dari BPBD Kota Kendari menunjukkan bahwa selama dua pekan terakhir, setidaknya 11 titik rawan banjir telah teridentifikasi di berbagai kelurahan, termasuk di kawasan Anduonohu, Lepo-Lepo, Kampung Salo, hingga Kecamatan Kadia dan Baruga. Sementara itu, tercatat 7 kejadian pohon tumbang yang sempat menghambat akses jalan utama dan mengancam keselamatan warga.

Bacaan Lainnya
Jalan H. Lamuse, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga menjadi salah satu titik lokasi banjir di Kota Kendari. Foto : ist.

Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Kendari menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh lengah dan harus hadir cepat di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor serta keterlibatan aktif perangkat daerah paling bawah dalam menangani potensi bencana.

“Camat dan lurah harus aktif melakukan pemantauan wilayah secara berkala. Jangan tunggu bencana terjadi baru bergerak. Pemerintah harus hadir lebih awal, dengan tanggap, tepat, dan sigap,” ujar Wali Kota Kendari Siska Karina Imran.

Wali Kota merinci tiga instruksi utama yang wajib dilaksanakan jajaran kecamatan dan kelurahan:

1. Melakukan pemantauan rutin terhadap wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi, terutama daerah bantaran sungai, lereng perbukitan, dan kawasan pemukiman padat penduduk.

2. Menggerakkan personel kelurahan dan kecamatan untuk penanganan awal bencana, termasuk evakuasi cepat, pendataan warga terdampak, serta membuka posko tanggap darurat sementara jika dibutuhkan.

3. Melaporkan setiap kejadian bencana secara real time melalui kanal resmi komunikasi antar perangkat daerah serta mengaktifkan fungsi Call Center 112, yang terhubung langsung dengan pusat komando BPBD, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran instruksikan seluruh camat, lurah dan OPD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana. Foto : ist.

Wali Kota Siska Karina Imran juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi bencana. Ia meminta warga agar tidak menutup saluran air, menjaga kebersihan lingkungan, serta segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya, seperti genangan air yang meningkat, pohon miring, atau retakan tanah.

“Masyarakat adalah mitra penting pemerintah. Jangan anggap remeh tanda-tanda kecil di lingkungan sekitar. Laporkan segera ke aparat kelurahan atau hubungi Call Center 112 agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat,” tegasnyaa

Selain langkah antisipatif, Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah melakukan pengerukan drainase di lebih dari 20 titik, terutama di kawasan rawan genangan air. Langkah ini diperkuat dengan kesiagaan alat berat, tim siaga 24 jam BPBD, serta koordinasi lintas OPD dalam penanggulangan bencana berbasis wilayah.

Upaya ini juga sejalan dengan rencana jangka menengah Pemerintah Kota Kendari untuk membangun kota yang tangguh terhadap bencana, sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023–2026. Fokus pada adaptasi terhadap perubahan iklim, penguatan mitigasi, dan perlindungan kelompok rentan menjadi prioritas utama.

Jalan H. Lamuse, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga menjadi salah satu titik lokasi banjir di Kota Kendari. Foto : ist.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Hj. Siska Karina Imran, Pemerintah Kota Kendari tidak hanya responsif terhadap bencana, tetapi juga proaktif dalam membangun ketangguhan kolektif masyarakat.

Warga Kota Kendari juga diimbau tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta Pemerintah Kota melalui kanal media sosial dan layanan darurat kota. (Adv/Er)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *