KIATNEWS : KENDARI – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana, khususnya banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari telah menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bencana di Kecamatan Wua-Wua, pada Mei 2025.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi merupakan upaya strategis untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana.
KIE ini sangat strategis untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama dalam mengenali jenis bencana, cara pencegahan, dan langkah penanggulangannya. Sebab, semua pihak punya peran dalam menciptakan masyarakat yang tangguh bencana.
Penanggulangan bencana bukan semata-mata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Diperlukan gotong royong, kepedulian sosial, dan kesetiakawanan dalam menghadapi situasi darurat. Dengan sinergi semua pihak, dampak bencana bisa ditekan seminimal mungkin.
Wua-Wua, Salah Satu Wilayah Rawan Banjir
Menurut data BPBD, Kecamatan Wua-Wua termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi di Kota Kendari. Hal ini disebabkan oleh kombinasi faktor seperti kontur wilayah cekung, pertumbuhan pemukiman padat, serta aliran air yang sering tersumbat saat hujan deras.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Kendari, Rahmat Yunus menjelaskan, bahwa Wua-wua hampir selalu terdampak saat hujan deras mengguyur.
“Kita harus mawas diri. Wua-wua adalah titik rawan yang hampir setiap hujan deras langsung terdampak. Karena itu, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana,” jelas Rahmat Yunus.
Meski hujan dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi, wilayah Wua-wua belum terdampak banjir karena intensitas hujannya masih di bawah ambang risiko. Namun demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
Empat Kelurahan Jadi Fokus Utama Mitigasi Banjir
Camat Wua-Wua, Alamsyah menyAlamsya, bahwa ada empat kelurahan di wilayahnya yang menjadi perhatian utama dalam program mitigasi dan sosialisasi ini.
“Empat kelurahan rawan banjir di Wua-wua adalah Kelurahan Anawai, Wua-Wua, Bonggoeya, dan Mataiwoi. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena akan membentuk masyarakat yang lebih siap dan tangguh,” ujar Alamsyah.
Edukasi Jadi Kunci
Kegiatan KIE ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, kader lingkungan, perwakilan RT/RW, dan pelajar. Mereka dibekali dengan pengetahuan dasar tentang manajemen risiko bencana, tanda-tanda awal banjir, jalur evakuasi, serta penggunaan alat sederhana mitigasi.

BPBD juga membagikan leaflet edukatif, memperkenalkan aplikasi sistem peringatan dini, dan memberikan simulasi singkat kepada peserta.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Kendari dalam mendukung program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis masyarakat yang selaras dengan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana (RAD PB) 2023–2027. (Adv)