KIATNEWS:KONAWE – Kisah dua anak yatim berkebutuhan khusus (cacat), ibu yang bekerja serabutan, sementara ayah meninggal karena stress berat sehingga jatuh sakit dan divonis infeksi usus besar.
Kedua anak yatim tersebut yakni kakak Amiratul Hikma (11) sedang lumpuh layu dan adik Arsandi (7) Hidrosefalus di dusun II RT/RW 004/002 Desa Basala, Kecamatanz Basala, Kabupaten Konawe Selatan.
Seperti yang diceritakan oleh Kapolsek Basala, Iptu Askar, dua anak yatim berkebutuhan khusus (cacat) dari lahir, saling menjaga disaat ditinggal ibunya pergi kerja.
“Demi bisa menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan mereka, ibunya bekerja serabutan,”ujarnya saat dihubungi Via WhatsAp, Jumat (27/1/2023)
Lebih lanjut, kata Askar kakak adik sudah menjadi anak yatim setelah ditinggalkan ayah mereka sejak tahun 2020, karena penyakit yang dideritanya.
“Ibu mereka bernama Nurbaiti umur 42 tahun harus tega meninggalkan sesaat ke dua anaknya yang berkebutuhan khusus demi pergi bekerja serabutan supaya mendapatkan uang untuk menyambung hidup dirinya dan anak-anaknya,” ujarnya.
Nurbaiti bercerita kepada Kapolsek Basala bahwa dia memiliki 5 orang anak, 3 normal dan 2 cacat.
Ia mengatakan, pada tahun 2009 semasa mendiang suaminya hidup, mereka pernah hidup sukses dengan profesi pedagang hasil bumi.
“Namun, setahun kemudian tepatnya 2010 usaha suaminya jatuh bangkrut, sehingga banyak utang, karena memikirkan banyaknya utang ditambah dua anaknya yang cacat, suami Nurbati pada tahun 2017 stress berat,”ungkapnya.
Kata Askar, setelah 3 tahun menderita sakit tepatnya tanggal 6 Januari 2020 beliau Amir Hamzah dipanggil berpulang oleh yang maha kuasa.
“Saat ini ibu Nurbaiti dibantu dengan 2 anaknya yang normal Ardiansyah 23 tahun dan Ardalis 20 tahun berjuang mencari rupiah untuk membayar utang almarhum dan sebagian dipakai untuk makan sehari-hari, sedangkan anak sulungnya merantau,” ujarnya.
Kapolsek Basala bertanya kepada ibu Nurbayati kalau sedang bekerja kedua anaknya bagaimana?
Nurbayati menjawab jika dirinya bekerja, meski lumpuh layu Amiratul Hikmah sebagai kakak dia mampu menjaga adiknya, bahkan menyuapi adiknya yang menderita Hidrosefalus.
“Meski sang kakak menderita lumpuh layu. Tapi Alhamndulillah dia mampu menjaga adiknya, bahkan dengan menyuapinya, dia bisa bicara sedikit meski tak terlalu jelas,” ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah desa setempat telah memberikan bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Selain itu, pihaknya juga telah memberikan bantuan.
“Semoga bisa bermanfaat, kedua anak tersebut juga membutuhkan pampers,” ungkapnya.
Ia membeberkan, ibu Nurbayati sangat ingin kedua anaknya di rawat di Rumah Sakit, namun terkendala biaya.
“Ibu Nurbayati berharap semoga semua cobaan yang dia hadapi ada hikmahnya dan semoga kelak diantara anaknya ada yang dikasi rejeki oleh Allah SWT untuk mengangkat ekonomi keluarga dan derajat keluarga,” pungkasnya.