KIATNEWS : MUNA – Pemerintah daerah (Pemda) Muna menggelar rapat koordinasi inflasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan-Idul Fitri tahun 2025 yang diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kamis 6 Maret 2025.
Rakor yang digelar untuk menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 500.2.5/378/IJ tanggal 20 Februari 2025 hal atensi atas pelaksanaan operasi pasar menjelang HBKN puasa-idul fitri 2025 serta menyikapi kondisi data terkini Indeks Perkembangan Harga (IPH) terutama harga pangan di wilayah Kabupaten Muna yang cenderung naik.
Bupati Muna, Drs. H. Bachrun.,M.Si mengatakan, tujuan rakor TPID adalah membahas upaya pengendalian harga bahan pokok (Bapok) strategis (Operasi Pasar dengan Sidak maupun Pasar Murah).
Kemudian penentuan dan sinkronisasi jadwal dan lokasi operasi pasar (Sidak dan Pasar Murah) antara PT Pos Indonesia, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Dinas Ketahanan Pangan.
Setelah ada kesepakatan nantinya akan ditentukan lokasi sasaran kegiatan pasar murah, penentuan komoditas pasar murah, sumber dana kegiatan pasar murah dan penentuan PIC kegiatan pasar murah bidang pangan; bidang perdagangan dan bidang pertanian.
“Untuk sumber dana pasar murah dinas Perindag akan menyiapkan anggaran sebesar Rp16 juta, ADD Rp248 juta (2 juta perdesa) dan CSR Bank Sultra Rp100 juta,”jelasnya.
Saat ini kata Bachrun, komoditi beras di kabupaten Muna mengalami inflasi. Pemicunya disebabkan beberapa hal misal transportasi juga karena Muna tidak memproduksi beras, dimana pasokannya selalu berasal dari luar daerah.
“Kalau kebutuhan beras untuk masyarakat Muna saat ini sebesar 1.814 ton perbulan, dan saat menjelang ramadan ada kenaikan. Jelas dengan kenaikan tersebut berdampak pada daya beli masyarakat terutama bagi mereka yang tidak mampu,”tuturnya.
“Makanya saat ini kita rapat bersama TPID untuk secepatnya menggelar pasar murah,”tambahnya.
Pada kesempatan itu Bachrun mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang hadir dan telah memberikan kontribusi penting dalam upaya menjaga stabilitas harga melalui gerakan pangan murah.
“Kita tentunya berangkat dari niat yang baik. Saya yakin dan percaya, Insya Allah, ini bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ibadah pula,”tutupnya.