KIATNEWS : KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Konsulat Jenderal Australia menggagas jalinan kerjasama di beberapa sektor.
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi daya tarik bagi Konsulat Jenderal Australia membangun kerjasama dengan Pemprov Sultra.
Langkah tersebut disambut baik Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto yang antusias menyambut kedatangan Konsulat Jenderal Australia, Todd Dias beserta rombongan, di Ruang Rapat Gubernur Sultra, Selasa 27 Februari 2024 lalu.
Melalui kesempatan tersebut, mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu memaparkan potensi dan peluang investasi di bumi anoa.
Di hadapan Todd Dias, Mr. Alex Stephens, and Ms. Cindy, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara terlebih dahulu menyampaikan kondisi geografis Sulawesi Tenggara yang memiliki 15 kabupaten dan 2 kota serta terdiri dari Kepulauan dan daratan.
Anda Budhi Revianto juga menyampaikan, bahwa Sulawesi Tenggara memiliki enam sektor potensi unggulannya yakni pertambangan, pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.
Khusus di sektor pertambangan, Sulawesi Tenggara kaya akan sumber daya biji nikel, emas dan aspal.
Berdasarkan pemetaan Badan Geologi pada Juli 2020, Indonesia memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 11.887 juta ton. Sulawesi Tenggara pun menjadi salah satu dari tiga provinsi dengan potensi nikel terbesar se-Indonesia.
Di tahun 2019, produksi hasil pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara mencapai 23.967.146 ton Emas terbentuk dari proses magmatisme, beberapa endapan merupakan akibat dari proses kontak mesomanisme dengan larutan hidrotermal sehingga menghasilkan endapan placer dengan penyebaran diperkirakan ribuan hektar.
Berdasarkan penelitian Dinas ESDM Provinsi Sultra, cadangan deposit hipotetik terhitung sebesar 1.120.000.000 gram dengan perkiraan sebaran luas 205.400 hektare pada tahun 2019, total produksi hasil pertambangan aspal di Sulawesi Tenggara mencapai 71.113 ton.
Sebagian besar Aspal berasal dari Kabupaten Buton. Sebagai bentuk komitmen untuk menasionalkan aspal Buton, penggunaan aspal Buton di tahun 2021 untuk jalan di Indonesia dipastikan mencapai 1.000 Kilometer atau sekitar Rp5,2 Triliun pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan aspal Buton.
Untuk potensi pariwisata, kata Andap Budhi Revianto, dapat dinikmati di taman nasional dan biota laut Wakatobi, Pantai Toronipa, Pulau Labengki, Pulau Bokori, Benteng Keraton Buton, dan sejumlah objek wisata yang masih banyak lagi.
“Dari sektor pariwisata ini, Sultra berhasil meraih Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia tahun 2023 oleh Kemenkomarves RI. Jadi dapat dikatakan sektor pariwisata kami telah diakui oleh turis lokal maupun mancanegara,” kata Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Australia mengaku sangat tertarik dengan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki Provinsi Sulawesi Tenggara. (Adv)