KIATNEWS:KENDARI – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar apel pasukan operasi lilin anoa 2022.
Dalam sambutannya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto mengatakan apel gelar pasukan tersebut merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personil maupun sarana prasarana.
Dengan demikian, pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan bersinergi sehingga Nataru 2023 mampu berjalan dengan kondusif.
Irjen Pol Teguh Pristiwanto juga menjelaskan, momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia disetiap penghujung akhir tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga tentunya berimplementasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.
“Hal tersebut sebagaimana survei dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang yang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini,” jelasnya, Kamis (22/12/2022).
Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, pemerintah daerah, mitra Kamtibmas, serta stakeholder terkait menggelar kepolisian terpusat dengan sandi operasi lilin 2022 selama 11 hari, dimulai dari 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sultra, Kombes Pol Rahmanto Sujudi mengungkapkan dalam operasi lilin 2022 ini pihaknya menyiapkan sebanyak 3.270 personil, yang terdiri dari Polri 1.318, TNI 368, serta instansi terkait dan stakeholder lainnya yaitu 1.584 personil.
Selanjutnya untuk jumlah Pos terdiri dari 71 lokasi, Pospam 34 lokasi, dan Pos pelayanan terdapat 11 lokasi. Kemudian Pos terpadu 4 lokasi, dan Pospam khusus untuk pengamanan Natal terdapat 22 lokasi.
“Dari pimpinan kemarin hasil Rakor di Jakarta bahwa setiap personil meningkatkan kewaspadaan terutama setelah kejadian di istana Anyar. Namun tetap melaksanakan pelayanan secara optimal terhadap masyarakat yang melaksanakan kegiatan di malam Natal maupun di malam tahun baru, serta pergerakan masyarakat yang melaksanakan liburan diakhir tahun,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan di Sultra tidak ada titik rawan yang secara spesifik, namun masalah kerawanan saat ini yakni masalah kecelakaan serta kepadatan masyarakat yang melaksanakan liburan di malam Nataru.