KIATNEWS : MUNA – Danau Napabale yang terletak di desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyimpan pesona keindahan yang tidak kalah dari pantai lain yang ada Bumi Sowite bahkan diluar daerah.
Dengan jarak yang relatif dekat dari pusat kota Raha, Danau Napabale menjadi destinasi wisata yang mudah diakses, memberikan alternatif liburan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Keunikan dari danau Napabale terletak pada keterhubungannya langsung dengan laut melalui terowongan alami bebatuan karang. Para pengunjung dapat mengeksplorasi terowongan karang ini dengan menyewa perahu, akan tetapi terowongan tersebut hanya dapat dilalui saat air laut sedang surut.
Jika air sedang pasang maka terdapat larangan masuk ke dalam terowongan. Hal itu, untuk menjaga keamanan wisatawan yang berkunjung di air yang berwarna hijau tersebut.
Selain penyewaan perahu oleh nelayan, kini danau Napabale memiliki wahana baru yang disediakan oleh pemuda setempat, membuat danau yang kerap kali disebut sebagai miniatur Raja Ampat tak sepi pengunjung setiap weekend nya.
Salah satu pengelola wahana, Irfan mengatakan, konsep diadakan wahana perahu stand up paddle boards karena melihat kondisi danau Napabale yang sepi dari kunjungan wisatawan lokal maupun luar daerah, nah dengan melihat kondisi itu kemudian beberapa pemuda memiliki ide dengan membentuk tim JSO Group dan memiliki mimpi untuk bisa kembali meramaikan danau tersebut.
“Jadi kebetulan dulu ada teman surveyor dari kota Ambon melihat potensi danau Napabale begitu menjanjikan. Apalagi jika pengunjung diberi akses keliling danau dengan menggunakan perahu kano dari jenis fiber, tapi karena maintenance agak susah maka diputuskanlah perahu stand up paddle boards yang terbuat dari semi karet,”ucapnya Minggu 21 Juli 2024.
Kata dia, jumlah perahu stand up paddle boards yang mereka miliki saat ini berjumlah 10 buah dimana kisaran harganya sebesar Rp4 juta sampai Rp5,5 juta per unitnya.

Adapun untuk bisa menikmati perahu stand up paddle boards lanjutnya, wisatawan bisa merogoh uang sakunya sebesar Rp30 ribu per 30 menit atau Rp50 ribu perjamnya.
“Kalau mau dengan dokumentasinya per 5 menit drone terbang wisatawan membayar Rp70 ribu. Jadi biasanya mereka mengambil 1 paket yang Rp100 ribu. 30 menit naik perahu plus dokumentasi drone 5 menit,”ujarnya.
Kini kata Irfan, danau Napabale tak lagi sepi, sejak viral di media sosial (medsos) banyak wisatawan lokal dan luar daerah berkunjung untuk menikmati keindahan danau Napabale, terlebih dari mereka ingin menjajaki perahu stand up paddle boards plus dokumentasi.
“Alhamdulillah puncak ramainya saat weekend tapi dihari biasa ada juga wisatawan yang berkunjung,”jelasnya.
Sementara itu, salah satu wisatawan lokal, Ipung mengatakan, dengan adanya wahana baru perahu stand up paddle boards semoga bisa meramaikan kembali danau Napabale.
“Karena lagi viral makanya kami berkunjung dan mencoba menyewa perahu stand up paddle boards plus dokumentasi, hasilnya memuaskan. semoga wahana ini terus dipertahankan dan menjadi ikon dari danau ini,”tandasnya.