DPMPTSP Sulawesi Tenggara Rumuskan Tujuh Indikator Kinerja Utama

Kepala DPMPTSP Sulawesi Tenggara, Parinringi. Foto : ist.

KIATNEWS : KENDARI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya memaksimalkan kinerja penanaman modal dan pelayanan terpadu.

Salah satu upaya yang dilakukan DPMPTSP untuk memaksimalkan kinerja yakni dengan merumuskan fokus sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2024.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi mengatakan, pada tahun 2024 ini, instansi yang dipimpinnya itu berfokus pada satu sasaran strategis yaitu meningkatnya daya saing investasi daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut, lanjut Parinringi, maka dirumuskan tujuh indikator kinerja utama disertai targetnya masing-masing.

Lebih lanjut Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan itu menyebutkan, adapun tujuh indikator kinerja utama DPMPTSP Sultra tersebut, yakni peningkatan jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA), peningkatan jumlah nilai realisasi investasi berskala nasional (PMDN/PMA), peningkatan jumlah izin yang diterbitkan, dan eningkatan jumlah media promosi penanaman modal.

Indikator selanjutnya adalah peningkatan nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM), eminimalkan lama maksimal waktu pelayanan dan peningkatan nilai penyelenggaraan pelayanan publik.

Kantor DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto : ist.

“Sasaran strategis DPMPTSP Sultra ini diwujudkan dan dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur, yang dianut oleh seluruh komponen stakeholder yang sejalan dengan Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera, dan Bermartabat,” ujar mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu, Senin 2 September 2024.

Selain itu, lanjut Parinringi, sasaran strategis ini bertumpu pada poin ke-2 misi RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

Parinringi menjelaskan, bahwa seluruh sumber daya dalam organisasi harus mempunyai kompetensi daya saing tinggi untuk mencapai tujuan tersebut.

Guna mewujudkan visi tersebut, dalam konteks tumbuhnya nilai investasi di Sultra setiap tahun, maka hal yang perlu diperhatikan diantaranya menciptakan kondisi aman, maju. sejahtera dan bermartabat.

“Kondisi aman yang dimaksud adalah kondisi dinamis keamanan teritorial dan tertib sosial. Dimana masyarakat terbebas dari kejahatan, kekerasan dan situasi-situasi kritis yang berasal dari sumber eksternal maupun internal. Serta masyarakat dapat menggunakan pilihan-pilihannya dengan bebas dan bertanggungjawab,” pungkas Parinringi. (Adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *