KIATNEWS : MUNA – Progres fisik pembangunan yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Rumah Sakit dr Baharuddin tahun 2022, capai 100 Persen.
Pembangunan tersebut meliputi pembuatan jembatan penyeberangan evakuasi pasien dengan pagu anggaran kurang lebih Rp990 juta dan pembangunan gedung terintegrasi penyakit infeksi kurang lebih sebesar Rp5,9 Milyar.
“Pembangunan dua item kegiatan yang menggunakan dana PEN sudah mencapai 100 persen sejak 12 Desember 2022,”ucap dr Marlin selaku Direktur RSUD dr Baharuddin, Rabu 25 Januari 2023, saat menggelar RDP bersama Komisi III anggota DPRD Muna.
Namun kata dia, yang menjadi kendala sehingga gedung terintegrasi penyakit infeksi sampai hari ini belum di fungsikan disebabkan oleh penambahan daya listrik yang belum terealisasi dari pihak PLN.
“Masalahnya adalah penyambungan listrik oleh pihak PLN belum dilakukan. Penyambungan tersebut melibatkan PT PLN (Persero) Rayon Baubau, jadi masih ada step step yang akan dilakukan untuk layak operasionalnya. Kalau pembayaran administrasinya sudah tuntas dibayarkan di PLN Pusat, jadi kita saat ini masih menunggu,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Muna, Murida berharap agar masalah listrik segera diselesaikan, ia meminta kepada direktur rumah sakit dr Baharuddin untuk bisa melibatkan komisi III dalam menuntaskan masalah tersebut dengan melakukan koordinasi dengan pihak PT PLN (Rayon) Baubau.
Ditempat yang sama, La Usa Mele mengatakan, pembangunan yang menggunakan anggaran dana PEN seutuhnya dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.
“Kami harapkan setelah pemasangan listrik bangunan tersebut bisa dimanfaatkan, jangan sampai setelah di bangun kemudian dijadikan gedung kumuh, itu yang kita tidak inginkan,”ujar politisi Golkar itu.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Muna, Awal Jaya Balombo (AJB) berharap gedung terintegrasi penyakit infeksi agar bisa dimanfaatkan secepatnya.
“Kami inginkan semua pekerjaan yang menggunakan anggaran dana PEN pada tahun 2023 sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, baik itu peningkatan jalan ataupun gedung. Untuk gedung terintegrasi penyakit infeksi kami harapkan bisa digunakan bulan dua,”kata alumni kampus Janabadra itu.
Masih kata AJB, semua kegiatan fisik yang bersumber dari dana pinjaman akan membebani APBD. Pada tahun ini Pemerintah Daerah (Pemda) akan membayar cicilan utang sebesar Rp44 Milyar setiap tahunnya. Pembayaran tersebut akan dilakukan selama 8 tahun lamanya.
“Olehnya itu, diharapkan pembangunan yang menggunakan dana PEN bisa bermanfaat untuk masyarakat kabupaten Muna,”pungkasnya.