Manajer Tim Morosi FC Sesalkan Kecurangan Wasit di Liga Tarkam Konawe

KIATNEWS : KONAWE – Pertandingan Turnamen Bola Voli Tarkam Cup 2023 di Lapangan Perkantoran Bupati Konawe, Kecamatan Unaaha menjadi suatu tontonan menarik bagi masyarakat.

Bukan saja lantaran kedua tim yang berlaga bertabur bintang, tapi bagaimana para pemain sangat menjunjung sportivitas, namun sayang pertandingan berlangsung disinyalir dipimpin wasit berat sebelah.

Tak tanggung-tanggung, kecurangan terjadi saat bola masuk namun dinyatakan keluar. Hal itu disampaikan Manajer Tim Morosi, Dedi S.Si. Ia menyebut indikasi kecurangan telah ada sejak pertandingan babak pertama dimulai.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, kejuaraan yang digaungkan besar tapi kesiapan panitia tidak matang. Parahnya, pada saat bermain antara Tim Wonggeduku Barat vs Morosi Fc justru PBVSI sebagai operator kejuaraan menggunakan wasit berasal dari Wonggeduku yang diduga baru tiga bulan ambil lisensisnya sebagai wasit.

“Dari awal sejak pertama ditiup wasit pertandingan voli Morosi memang saya sudah curiga ada kecurangan yang harusnya bola keluar garis lapangan namun justru wasit menyatakan masuk untuk Tim Wonggeduku Barat, pertandingan berlangsung antara Morosi vc Wonggeduku Barat dan dinyatakan poin,” ungkap Dedi.

Ia mengatakan, kecurangan semakin jelas pada babak kedua pertandingan. Pelatih Tim Morosi, Maryam saat melakukan protes namun tidak diambil protesnya yang membuat Tim Morosi sangat kecewa pada pertandingan ini.

“Sampai tadi pun kami dikerjai lagi. Yang harusnya poin untuk Morosi  bola masuk tapi dianulir wasit keluar. Bahkan yang membuat saya bingung wasit yang biasanya netral, kali ini justru sebaliknya tidak netral,” kata Maryam.

“Kami pun mau protes tidak bisa lagi. Katanya pertandingan sudah berakhir tapi pas protes tidak bisa. Jujur saja tim kami sangat dirugikan dan sangat merasa dicurangi,”tambahnya.

Dedi mengungkapkan, kecurangan itu terjadi lagi disaat pemain Wonggeduku Barat menyentuh net, disaat posisi poin sama di babak penentuan, tetapi wasit yang memimpin menganulir poin untuk wonggeduku barat.

Setelah diprotes oleh Dedi, wasit 2 yang memimpim pertandingan mengakui kesalahannya, tapi anehnya setelah mengakui kesalahan justru menganulir untuk poin Wonggeduku Barat.

“Dari gelaran turnamen ini kita banyak belajar bagaimana teknik bermain voli. Bagaimana perlunya kekompakan suatu tim. Kekompakan dan semangat berapi-api yang ditunjukkan Koyak, pemain Morosi, bisa jadi pemompa semangat bagi rekan-rekannya,”nya.

Lanjut Dedi sapaan akrabnya mengatakan, tujuan dari turnamen voli digelar yaitu untuk menggali potensi masing-masing kecamatan, jadi untuk mencari bakat pemain setiap kecamatan, namun jangan menggunakan wasit yang tidak profesional.

“Dan terima kasih dukungan dari teman-teman semua. Dan berharap Ketua PBVSI Kabupaten Konawe segera memanggil wasit yang kami duga tidak profesional saat memimpin pertandingan antara Morosi dan Wonggeduku Barat,” pungkas Dedi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *