KIATNEWS : KONAWE – Meski harus melewati seleksi ketat, putra daerah Konawe, Bharaka Haswan bersyukur mendapat kesempatan untuk berangkat ke Bangui, Afrika Tengah yang menjadi bagian dari pasukan PBB dalam misi kemanusiaan.
Pria kelahiran 24 Februari 1993 ini merupakan anak dari seorang petani dan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Pria yang lahir di Desa Lakomea, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe ini merasakan kebanggaan yang luar biasa sebagai perwakilan Sultra, bergabung dalam Satuan Tugas (Satgas ) Garbha Formed Police Unit (FPU) 4 Minusca.
Si bungsu dari Lima saudara ini mengatakan, selain dirinya, Sultra memiliki dua wakil yakni Briptu Reski Mei Saputra yang merupakan polisi asal Kabupaten Bombana.
“Kebetulan saya dari Sultra saya berdua, yang satu lagi dari Bombana. Dia tugas di Polda Sultra, saya Dinas Sat Brimob,” ujarnya kepada Kiatnews.co.id, saat dihubungi via WhatsApp, Rabu 31 Agustus 2022.
Alumni SMA 1 Sampara ini mengatakan, sebelum terpilih menjadi bagian dari pasukan perdamaian dunia, dirinya telah melalui berbagai syarat dan tahapan seleksi.
“Kita daftar ke Polda, sesudah di Polda itu berkas atau hasil dikirim Ke Mabes Polri. Jadi di Mabes Polri kita menunggu panggilan lagi, kalau ada panggilan kita berangkat ke Mabes. Tapi kalau tidak ada panggilan berarti sudah langsung gugur. Rangkaian tesnya ada Bahasa Inggris, mengemudi dan menembak. Kalau psikologinya itu ada wawancara dan ada tertulis,” ungkapnya.
Lulus Tantama 41 2013 ini mengatakan, Ia dan personil lainnya telah selesai pembaretan di Puncak Halimun, Bogor. Keberangkatan dirinya ke Kota Bangui, Afrika Tengah sudah dijadwalkan pada tanggal 17 September.
“Pembaretan baru selesai, semua sudah selesai tinggal pemberengkatan. Insya Allah sekitar 17 September, sekitar dua mingguan lagi kami berangkat penugasan di sana selama 1 tahun” katanya.
Ia menambahkan, dengan pelatihan yang telah didapatkan, dirinya siap untuk menghadapi tingginya risiko sebagai pasukan perdamaian dunia .
“Pertama sudah risiko yang harus kita terima. Kemudian, dengan adanya pelatihan-pelatihan yang kami dapatkan, Insya Allah kami siap untuk mengahadapi semua itu,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, pada saat bertugas di Bangui, Afrika Tengah, selama kurang lebih lima bulan mendapatkan pelatihan, hanya memiliki satu harapan yakni terwujudnya perdamaian dunia.
“Sesudah kami pulang dari Afrika Tengah, harapan kami pulang dari misi Insya Allah terwujudnya perdamaian dunia dan akan ada generasi-generasi Bhayangkara, khususnya Polda Sultra,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda agar selalu mengharumkan nama daerah ke kanca dunia, dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu.
“Sebagaimana kita bisa yah, awalnya kita mampu membawa nama daerah dimulai dari kecamatan, ke tingkat kabupaten dan provinsi. Insya Alla akan berjalan dengan sendirinya sampai ke kanca dunia,” pungkasnya.