KIATNEWS:KENDARI – Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Tiara Sentosa langsung ke rumah pasien Asmarani (40) serta meminta maaf karena pelayanan yang kurang memuaskan.
Pertemuan tersebut belangsung di kediaman Asmarani yang terletak di BTN Green Park di Jalan Padat Karya di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari. Hal itupun diterima baik oleh Suami pasien Rifaiudin (42).
Selaku Direktur RSU Tiara Sentosa, Abuhaera mengatakan dirinya mewakili pihak rumah sakit menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan yang kurang memuaskan itu.
“Saya mewakili manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Tiara Sentosa sebagai Direktur RSU Tiara Sentosa datang ke keluarga pasien yang pernah dirawat di RS Tiara, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian-kejadian yang mungkin tidak menyenangkan yang terjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Tiara Sentosa,” ujarnya, Jumat (5/5/2023).
Selanjutnya, Abuhaera juga menuturkan bahwa kejadian tersebut bakal menjadi pembelajaran untuk dirinya dan juga para petugas rumah sakit agar menjadi lebih baik. Maka dari itu dia akan menindak lanjuti kepada para petugas-petugas yang tutur katanya kurang santun kepada pasien. Seperti kejadian yang tidak diharapkannya.
“Kita sebagai petugas kesehatan mesti belajar untuk bertutur kata yang santun pada keluarga pasien dan pasien, karena pasien yang datang itu, mereka butuh pelayanan yang baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini itu juga mengungkapkan bahwa bakal menghimbau kepada seluruh karyawan RSU Tiara Sentosa agar belajar bertutur kata dengan baik kepada pasien.
“Tapi semua ini, mungkin menjadi masukan kepada kami di RSU Tiara Sentosa untuk lebih berbenah dan lebih baik di masa yang akan datang. Dan tentu kejadian itu, tanpa sepengetahuan saya, sesudah kejadian baru saya dilapor, dan selanjutnya saya telusuri dan tidak menutup kemungkinan saya akan membuat surat teguran atau surat peringatan (SP) kepada mereka-mereka yang kurang santun dalam berucap kepada pasien,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kejadian terkait pelayanan rumah sakit ini berawal saat seorang pasien bernama Asmarani menjadi pasien rawat inap di RSU Tiara Sentosa selama kurang lebih dua hari, akan tetapi saat sang pasien masih mengeluhkan sakit, tiba-tiba tanpa konfirmasi ke suami pasien, pasien sudah diminta untuk pulang, karena akan ada pasien lain yang akan masuk.
“Saya lagi keluar dari Rumah Sakit Tiara, kebetulan ada keperluan di luar, ada urusan pada sekira pukul 15.00 Wita, tiba-tiba pada pukul 18.30 Wita, saya ditelepon sama istri saya, bahwa ini hari mau keluar, tetapi kan saya sudah tahu kondisinya, bahwa dia masih sakit, kok tiba-tiba dikasih keluar,” ucap suami pasien, Rifaudin saat diwawancara oleh awak media, Kamis (4/5/2023) malam di halaman RSU Tiara Sentosa.
Lanjutnya, ia akhirnya datang ke RSU Tiara, ia konfirmasi ke dokternya. Kata dokter karena sakitnya sudah mulai membaik. Tetapi menurutnya kondisi tubuh istrinya masih lemas, terus ulu hatinya masih sakit, terus masih panas. Untuk jalan pulang belum bisa.
“Saya konfirmasi ke dokternya, katanya bisa besok (baru pulang), bukan ini malam, begitu,” terangnya.
Sambungnya, ternyata saat ia konfirmasi istrinya, istrinya sudah dicabut infusnya, dan dia sudah disuruh pulang sama perawatnya, katanya ada pasien (baru) mau masuk.
“Berarti kan secara tidak langsung, kami diusir paksa dengan kondisi istrinya masih lemas,” ungkap Rifaudin.
“Dan kami pun keluar tadi, istri saya masih dipapah, masih sakit, jadi menurut ukuran untuk saya, istri saya belum layak untuk keluar dari rumah sakit, masih butuh perawatan,” sambungnya.
Kata Rifaudin, jadi perawatnya, dia sampaikan bahwa katanya dokter penanggung jawab sudah membolehkan istrinya untuk pulang.
“Terus pas, saya tanya istri saya, bahwa setelah perawat cabut infusnya, kemudian dia bilang, Oya, Bu, nanti istrahat dulu, ketika sebentar ada pasien, baru ibu boleh keluar, pikiran saya, kan begini, berarti kami secara tidak langsung diusir,” ulangnya lagi.
Lebih lanjut Rifaudin menyampaikan bahwa satu hal lagi, harusnya ketika mereka akan mengeluarkan pasien, harusnya konfirmasi dulu, paling tidak kepada keluarga atau suaminya dan ketemu suami pasien untuk memberitahu bahwa pasien sudah bisa pulang.
“Istri saya dirawat di sini (RSU Tiara Sentosa) sejak Selasa, 2 Mei 2023 sekira pukul 18.00 Wita baru dua hari. Istri saya sakitnya asma, kemudian sakit pada ulu hati, terus mengalami inspeksi tenggorokan, batuk, terus kepala pusing dan sakit. Dan saat diminta pulang Kamis sekira pukul 19.00 Wita, padahal istri saya masih sakit pada ulu hatinya, terus masih batuk, pusing dan sakit kepalanya, tapi kami sudah disuruh pulang,” jelasnya.