KIATNEWS : KENDARI – Masyarakat Desa Andabia, Kecamatan Anggaberi , Kabupaten Konawe mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Konawe memfasilitasi kasus penganiayaan terhadap terduga pelaku pencurian ternak, yang berujung tewasnya korban, agar dapat diselesaikan secara adat atau kekeluargaan.
Hal itu disampaikan melalui aksi demonstrasi, Senin 5 September 2022.
Dari pantauan kiatnews.co.id, massa aksi sebelumnya menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Konawe, kemudian melanjutkan aksi tersebut di Mako Polres Konawe.
Dalam orasinya, Korlap aksi, Sumantri mendesak Bupati Konawe untuk mengganti Sekda Konawe, karena dianggap gagal dalam menyelesaikan kasus ini secara adat atau kekeluargaan.
Selain itu, massa aksi juga meminta pihak kepolisian resort (Polres) Konawe agar memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut secara kekeluargaan.
“Kami mendesak kepada Polres Konawe agar hari ini memfasilitasi penyelesaian (kasus pembunuhan) secara adat dan tidak terintervensi oleh orang-orang yang melakukan provokasi,” ujar Sumantri dalam orasinya.
Seperti diketahui, seorang pemuda asal Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, tewas diamuk massa, usai kedapatan melakukan tindak pidana pencurian ternak sapi milik warga Kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Minggu 14 Agustus 2022.
Setelah dilakukan proses pemeriksaan, pihak kepolisian telah menetapkan enam orang sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan tersebut.