Terkait Video Viral Keluarga Pasien Mengamuk, Begini Tanggapan Pihak RSUD dr.H. LM. Baharuddin

Rumah Sakit Umum daerah, dr. H. LM. Baharuddin/Foto : ist

KIATNEWS : MUNA – Beberapa hari lalu viral video seorang keluarga pasien mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr. H.LM. Baharuddin.

Aksi itu terekam camera amatir dari seseorang yang kemudian di share ke media sosial (medsos) tanpa melakukan konfirmasi ke pihak RSUD dr. H. LM. Baharuddin.

Menanggapi hal tersebut, Kepala RSUD dr. H. LM. Baharuddin, dr Muhammad Marlin melalui Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha, Wa Ode Muslimat, S.Kep, Ners mengatakan, aksi perekaman yang kemudian di share tanpa melakukan konfirmasi ke pihak rumah sakit sangat disayangkan apalagi tanpa mengetahui perihal yang terjadi seutuhnya.

Bacaan Lainnya

Kata dia, pasien yang telah meninggal dunia tersebut berumur 73 tahun berinisial NG, masuk pada rabu malam dan memiliki penyakit komplikasi diantaranya hipertensi, penyakit gula atau diabetes melitus (DM) bahkan pasien juga sebelumnya habis dirawat karena memiliki penyakit stroke.

“Jadi sebelum pasien di pindahkan diruang flamboyan terlebih dahulu dokter umum UGD melakukan konsultasi kepada dokter DPJP, dr. Wahid, SP.Pd. Sampai diruang rawat inap pasien tidak bisa makan minum sehingga dilapor dokter, kemudian dokter menyarankan untuk melakukan tindakan pemasangan selang NGT namun keluarga pasien menolak. Dan itu ada pernyataan penolakan tindakan medis yang ditanda tangani oleh keluarga pasien termasuk menolak pemasangan oksigen,”ujarnya kepada awak media, Sabtu 7 September 2024.

Terkait keributan yang terjadi dirumah sakit pada jumat pagi sekitar pukul 09.00 Wita, dimana keluarga pasien yang tidak lain adalah cucu almarhum mencari dokter karena pasien sedang dalam keadaan gawat, namun karena dokter sedang melakukan visite diruangan lain sehingga belum sempat menangani pasien keburu meninggal dunia.

“Cucunya mengamuk dengan merusak tong sampah karena merasa dokter kurang memperhatikan pasien tersebut, kalau sesuai SOP seharusnya perawatlah yang memberi tahu dokter bahwa ada pasien yang sedang gawat, ia malah mencari sendiri dan marah-marah sehingga menganggu pasien lain,”jelasnya.

Ia berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi, apalagi ada keluarga pasien yang sampai melakukan tindakan yang dapat merugikan pasien lain dengan membuat masalah keributan dirumah sakit.

“Manajemen rumah sakit tidak menginginkan ada keluarga pasien yang mengamuk, apalagi disekitaran ruangan rawat inap, sebab disana banyak juga pasien yang terganggu bahkan bisa terjadi sesuatu. Jadi saat ini kita lagi menunggu kepala Rumah Sakit yang lagi umroh untuk menindaklanjuti persoalan ini,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *