Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa UHO Kendari Unjuk Rasa di Pertigaan Kampus

Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari gelar aksi unjuk rasa dengan tuntutan menolak kenaikan harga BBM. Foto : Sukrijal Dwi Aryanto/kiatnews.co.id

KIATNEWS : KENDARI – Gabungan lembaga mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) lakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), di pertigaan kampus baru, Sabtu 3 September 2022 malam

Dalam aksi tersebut, demonstran mendesak pemerintah agar meninjau kembali kebijakan terkait harga BBM, sehingga segera menurunkan kembali harga BBM yang telah dinaikan.

Kordinator aksi, Ahmad Zulkarnain mengatakan, aksi tersebut merupakan gerakan kedua yang akan mengkonsolidasi gerakan besar-besaran dan akan memadati Kota Kendar, yaitu pada 6 September 2022.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, kenaikan harga BBM ini adalah merupakan bentuk penjajahan jenis baru, disaat Indonesia baru saja pulih dari pandemi Covid 19, yang berimbas hingga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

“Akan tetapi, qpa yang terjadi malah pemerintah dengan gagah beraninya menaikan harga BBM, yang tentunya akan berimplikasi terhadap harga- harga bahan pangan dan lainnya,” ungkapnya.

Aksi demonstrasi tersebut dikawal oleh pihak kepolisian dari Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari yang melakukan pengamanan.

Kepala Polresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman menjelaskan bahwa aksi demo tersebut berkaitan dengan kenaikan harga BBM, di mana Presiden telah mengambil kebijakan terkait kenaikan BBM dan secara langsung di anggapi oleh Mahasiswa.

“Kami sudah melakukan monitoring di tempat SPBU, Alhamdulillah memang terjadi antrian namun tidak ada masalah. Kemudian, di pertigaan kampus UHO ini mulai tadi sekitar pukul 17.00, teman-teman dari mahasiswa melakukan aksi dengan berorasi dan membakar ban serta menutup arus jalan, untuk menyampaikan tuntutan berkaitan dengan kebijakan pemerintah (penolakan) kemudian mereka menyampaikan kegiatan ini akan berlangsung sampai selanjutnya,” jelasnya.

Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra ini juga menyampaikan, pihaknya melakukan pengamanan dalam aksi tersebut, walaupun penyampaian pendapat di muka umum tidak boleh lebih dari 18:00 Wita.

“Walaupun dalan penyampaian pendapat di muka umum tidak boleh lebih dari 18:00 Wita, namun karena ini situasi nasional kami siap mengawal kegiatan penyampaian aspirasi ini. Mereka tidak akan melakukan hal-hal yang meresahkan, kalau memang hanya sekadar tutup jalan, kami sama-sama atur sehingga masyarakat bisa tetap berpergian, situasi di lokasi alhamdulilah kondusif, teman-teman mahasiswa bisa diajak komunikasi,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *