KIATNEWS : MUNA – Berdirinya kampus Universitas Karya di Kabupaten Muna (UKPM), Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi energi baru bagi dunia pendidikan.
Sejak berdiri pada 28 Januari 2020 Politeknik Karya Persada Muna terus tumbuh dan maju sehingga pada tanggal 4 Januari 2023 Politeknik Karya Persada Muna dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Persada Muna menjadi sebuah universitas pertama di Kabupaten Muna.
Hal itu tertuang pada SK Kementrian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi Nomor : 895/E/0/2022.
Ketua LLDIKTI Wilayah IX, Drs. Andi Lukman, M.Si sangat memuji apa yang dilakukan oleh Albert dalam memajukan dunia pendidikan ditanah kelahirannya. Albert merupakan Ketua Pembina Yayasan Mitra Karya Persada Muna, tanpa lelah selama dua tahun melahirkan tiga isipol perguruan tinggi, mulai dari Poltikenik, Stikes sehingga menggabungkan sekolah tersebut menjadi sebuah Universitas.
“Keseriusan Albert memajukan dunia pendidikan di kabupaten Muna karena usaha dan kerja kerasnya melobi pemerintah, sehingga pada puncaknya Muna memiliki sebuah universitas. Ini adalah universitas perdana di Kabupaten Muna, saya kagum,”Ujar Andi Lukman, Rabu 4 Januari 2023.
Andi Lukman menitip pesan kepada UKPM untuk menerapkan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka yang merupakan program “hak belajar tiga semester di luar program studi” tujuannya untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.
Merdeka belajar kampus merdeka adalah salah satu revolusi pendidikan tinggi di Indonesia. Sejak Indonesia merdeka sampai tahun 2020, kata Lukman, perguruan tinggi masih melakukan sistem pembelajaran yang di dominasi dengan teori, akibatnya kampus hanya menciptakan orang pintar, sementara dunia usaha, dunia industri maupun Pemerintah Daerah saat ini tidak hanya membutuhkan orang pintar namun terpenting memiliki skill.
“Sekarang untuk menyelenggarakan perguruan tinggi sangat lah berat, sebab kampus harus mengantarkan mahasiswanya kepada urusan kerja. Jadi program merdeka belajar kampus merdeka berbanding terbalik dengan program-program sebelumnya. Dulu kalau sudah lulus sebagian besar mereka menganggur kalau sekarang harus kerja,”jelasnya.
“Ini adalah revolusi pendidikan dimana perlu adanya perubahan mindset apakah itu dosen, yayasan, masyarakat ataupun mahasiswanya,”tambahnya.
Ia pun berpesan kepada rektor, Usman Rianse yang baru dilantik agar UKPM tidak mengadopsi kurikulum lama, memberikan teori-teori kepada mahasiswanya namun bisa menerapkan pendidikan merdeka belajar kampus merdeka dengan menghubungkan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha.
“Indikator kerja utama pada perguruan tinggi adalah menghasilkan sebuah pekerjaan yang layak, “tandasnya.