Kurangi Angka Pengangguran dan Kemiskinan, BPVP Kendari Bersama FKLPI Sultra Gelar Rakor

Rakor FKLPI Sultra dengan BPVP Kendari/Foto : Rijal/KiatNews.co.id

KIATNEWS, KENDARI – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi (Rakor)

Pemateri kegiatan tersebut diisi oleh Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi, Tim Ahli Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ahmad Luthfi dan Ketua FKLPI Pusat Yusup Adriyanto.

Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan, persoalan ketenagakerjaan dan kemiskinan merupakan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja, sehingga harus melibatkan beberapa Pemerintah Kota (Pemkot) maupun Provinsi.

Bacaan Lainnya

“Kalau ingin kita tuntaskan, maka harus ada kolaborasi yang baik dari semua pihak,” ujarnya, Kamis (17/11/2022).

La Ode Muhammad Ali Haswandi menjelaskan masalah lain yang menjadi persoalan yaitu tingkat penerimaan angkatan kerja yang tidak maksimal.

“Kondisi ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan calon angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Terkait dengan hal tersebut maka peran BPVP Kendari menjadi sangat penting dan menentukan,” jelasnya.

Ia menuturkan, pihaknya akan mencoba melakukan terobosan untuk memasifkan pemberian pelatihan bagi para calon angkatan kerja di setiap daerah di Sultra, dengan melibatkan BPVP Kendari, FKLPI, Pemerintah Provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota.

“Kita akan mulai dengan rapat terlebih dahulu, kemudian meminta usulan kegiatan pelatihan apa yang cocok dilaksanakan dari setiap wilayah bekerjasama dengan BPVP Kendari,” tuturnya.

Kepala BPVP Kendari, Dr. La Ode Haji Polondu dalam sambutannya menegaskan bahwa persoalan penuntasan atau pengurangan pengangguran dan kemiskinan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, hanya dapat dilakukan jika terjalin kerja sama dan kolaborasi yang baik diantara semua pihak terkait.

“Kalau masalah ini kita pikirkan dan kita selesaikan secara bersama secara ikhlas dan tulus dengan kompak maka tidak akan begitu sulit, apalagi setiap tahunnya kita dapat menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten di Provinsi Sultra sebanyak lebih dari 3.000 orang,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *