Presiden Jokowi Beri Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Kepada KPM di Bulog Muna

KIATNEWS : MUNA – Presiden Republik Indonesia (RI) H.Ir Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke gudang Bulog Laende, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Senin 13 Mei, sekira pukul 11.18 Wita.

Kunjungan Kerja (Kunker) ayah dari Gibran Rakabuming Raka di Gudang Bulog Laende adalah untuk penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Presiden Jokowi memastikan beras 10 kg sudah diberikan kepada KPM. Pemberian beras tersebut akan diteruskan sampai bulan Juni 2024.

Bacaan Lainnya

“Jadi kita lihat dulu, apabila APBN ada ruang anggarannya maka akan diteruskan sampai bulan Desember,”Kata Jokowi diteriaki Amin oleh para penerima, sambil bertepuk tangan.

Kata mantan Walikota Solo itu, pemberian bantuan kepada masyarakat diakibatkan ada kenaikan harga beras, malah kata presiden dua periode itu, harga pangan internasional semua ikut naik.

“Indonesia termasuk yang terendah. Ada yang naiknya tinggi sekali, olehnya itu patut di syukuri karena kita naiknya tidak signifkan sampai 50 persen. Ada negara yang naiknya sampai lebih diatas 50 persen,”ujar Jokowi.

Lanjutnya, bahwa beras di Indonesia masih bisa dikendalikan akan tetapi jumlahnya masih kurang, oleh sebab itu, kurang lebih dari 5 persen beras harus di impor melalui negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Kamboja dan Pakistan.

“Penduduk Indonesia sekarang ini kurang lebih dari 280 juta jiwa semua mengkonsumsi beras dan pingin beras itu harganya murah,”ucapnya.

Pemerintah menjaga harga beras, lanjut Jokowi tidak gampang, jika harganya tinggi maka masyarakat akan mengeluh tapi petaninya senang, karena harganya naik tinggi, tapi apabila di tekan dengan melakukan impor banyak biar harganya murah, maka yang mengeluh adalah petani.

“Pemerintah kadang-kadang berada pada posisi dilema untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat senang tetapi petani juga ikut merasakan kegembiraan. Jadi tidak mudah pemerintah itu menyeimbangkan agar petani senang masyarakat juga ikut senang,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *