KIATNEWS : MUNA – Sebanyak 57 buah tandon air berukuran 550 liter dibiarkan terbengkalai disalah satu rumah warga yang terletak di desa Wansugi, Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Usut punya usut, ternyata tandon air yang dibeli menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022 tersebut dibiarkan begitu saja dihalaman rumah warga karena dalam pembagiannya kepada keluarga penerima manfaat (KPM) tidak mencukupi.
Salah satu warga desa Wansugi yang enggan di publish identitasnya mengatakan, saat rapat masyarakat bersama Pemerintah desa (Pemdes) Wansugi menyepakati akan membeli 110 buah tandon air ukuran 550 liter. Wadah air tersebut nantinya akan dibagikan kepada keluarga yang belum memiliki tempat persediaan air bersih, namun setelah tandon air itu ada, jumlahnya hanya sekitar 57 buah.

Karena tidak mencukupi, berjalan kurang lebih 7 bulan lamanya tandon air itu sampai saat ini masih tersimpan disalah satu halaman rumah warga dan belum dibagikan kepada masyarakat desa Wansugi yang berhak mendapatkan sesuai hasil rapat.
“Belum dibagikan tandon airnya karena masyarakat yang tidak dapat pasti akan marah. Mereka mulai mempertanyakan kenapa tandon air tersebut hanya berjumlah 57 buah, padahal kesepakatan rapat jumlahnya 110, artinya semua masyarakat yang belum memiliki tandon air dapat. Dimana sisa uangnya yang 53 buah itu,”ujarnya.
Masyarakat Wansugi menyesalkan kenapa mantan Pj Kades Wansugi yang saat itu di jabat oleh Rahayu tidak transparan dalam pengelolaan DD, kenapa pula 53 masyarakat tidak mendapatkan tandon air yang sangat dibutuhkan. Olehnya itu, dalam waktu dekat, masyarakat desa Wansugi akan melaporkannya ke Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kami akan laporkan ini ke APH, karena Pj Kades telah menyalahgunakan wewenangnya. Kami indikasikan ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Pj Kades, ibu Rahayu,”jelasnya.
Sementara itu mantan Pj Kades Wansugi, Riwayun, beberapa waktu lalu tidak merespon saat di konfirmasi melalui jaringan selullernya kemudian media ini mencoba chat melalui aplikasi WhatsApp (Wa) nya namun lagi-lagi yang bersangkutan hanya read receipts saja.
Namun saat Riwayun di hubungi oleh rekan media lain ia mengatakan, menumpuknya tandon air tersebut di halaman rumah warga dikarenakan kesibukan dari PPK kegiatan pengadaan itu sehingga tandon itu belum dibagikan ke KPM.
“Jadi terlambat dibagi karna PPK nya sibuk trus, tapi saya sudah perintahkan PPK nya untuk dibagi hari ini,” kata Riwayun melalui via telepon seluler, Kamis 4 Mei 2023.
Riwayun menyebut, jumlah tandon air tersebut hanya sejumlah 60 buah. Namun saat ditanya, berapa besar anggaran yang dikeluarkan Pemdes Wansugi melalui DD untuk pembelian satu unit tandon tersebut. Rahayu selaku Pj Kades Wansugi mengaku tak mengetahui ihwal itu.
“Saya kurang tahu berapa harganya, anggarannya itu tercantum di APBDes. Jumlahnya itu 60 bukan 110. Itu dibagikan kepada warga yang belum punya tandon, yang sudah punya sumur tidak dapat,” jelasnya.
Tak sampai disitu, kemudian media ini mencoba menghubungi kades definitif Wansugi, Jumaddin, namun saat hp terhubung yang angkat adalah istrinya.
“Oh maaf suami saya lagi di kebun,”ucapnya, Selasa 9 Mei 2023.
Saat ditanya terkait pembagian tandon air ke warga, istri Kades hanya bisa memastikan kalau tandon air sampai saat ini belum di bagikan kepada masyarakat.
“Ia belum di bagi,”tutupnya.