KIATNEWS : KENDARI – Direktur eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra), Budi Amin mendesak pihak Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar segera mencopot Kepala Pelabuhan Amolango.
Ia menganggap kepala pelabuhan Amolengo telah melakukan pembiaran terhadap aktivitas para calo dan oknum petugas perhubungan, sehingga merugikan masyarakat.
“Selain itu layanan penyeberangan di Pelabuhan Amolengo, Kabupaten Konawe Selatan, dinilai amburadul. Masyarakat yang tiba di Pelabuhan Amolengo melalui jalur atau pintu masuk yang antri hingga 17 jam tak kunjung diberangkatkan,”kata Budi Amin, Sabtu 15 Juni 2023.
Sementara kata dia, yang masuk melalui jalur khusus (pintu keluar) diizinkan masuk duluan tanpa antri. Hal itu terjadi karena pihak petugas perhubungan mengabaikan dan terkesan merestui aktivitas para calo.
“Saya menduga ada permainan busuk para calo dan oknum petugas di Pelabuhan Amolengo. Pasalnya, masyarakat yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan Amolengo harus antri selama 17 jam,”ujarnya.
“Kita sudah antri dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam belum bisa menyebrang, padahal melalui jalur yang sebenarnya. Pemicunya adalah adanya oknum yang bermain memasukkan kendaraan di luar jalur, pihak perhubungan terkesan abai saja,”tambahnya.
Sehingga, lanjut Budi Amin, aktivitas kongkalikong para calo dan oknum Dinas Perhubungan yang bertugas di Pelabuhan Amolengo telah merugikan pengguna jasa yang duluan tiba dan antri berjam-jam.
“Bisa dibayangkan orang antri berjam-jam. Kasian ada anak-anak yang sudah tidak bisa beristrahat dengan cukup,” ungkap Budi Amin.
Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dari pihak management Pelabuhan Amolengo.
“Baiknya agar Kepala Pelabuhan dan seluruh petugas perhubungan yang bertugas di Pelabuhan Amolengo harus dievaluasi. Dan hadirkan petugas pelabuhan yang lebih kompeten serta bertanggung jawab,”tandasnya.