Kampanye di Desa Oelongko, Bachrun Sebut Komuditas Jagung Bakal Sejahterakan Masyarakat

Paslon Bachrun-Asrafil saat menggelar kampanye di desa Oelongko/Foto : ist

KIATNEWS : MUNA – Pasangan calon (Paslon) bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta, M.Si dan wakil calon bupati Muna, La Ode Asrafil SH,MH melaksanakan kampanye di desa Oelongko, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu 2 Oktober 2024.

Pemilik tagline visioner, santun dan religius itu disambut dengan teriakan menang dan tarian Ewa Wuna bahkan dengan antusiasnya masyarakat bersalaman dengan Bachrun-Asrafil.

Dihadapan masyarakat desa Oelongko Bachrun mengatakan, komuditas jagung bakal mensejahterkan masyarakat apalagi di kabupaten Muna didukung dengan tanah yang subur (Wite Barakati).

Bacaan Lainnya

Kata Bachrun yang saat ini masih menjabat sebagai Plt Bupati Muna mengatakan, bahwa jagung kuning merupakan sumber energi dan sekaligus sumber provitamin A untuk ransum unggas.

Kebutuhan jagung kuning saat ini bertambah akibat meningkatnya industri peternakan terutama ternak unggas mengakibatkan harga pakan melonjak naik.

“Dalam usaha peternakan unggas biaya pakan mencapai 70 persen dari biaya total produksi,”jelas Bachrun.

Lanjutnya, jika masyarakat menghendaki dirinya untuk memimpin Muna kedepan bersama Asrafil maka akan mengembangkan komuditas jagung minimal 30 ribu hektar. Untuk potensi jangung di Muna bisa mencapai 70 ribu hektar selama 3 tahun.

“Jika 30 ribu hektar itu panen maka pencapaian bisa menembus angka Rp1,5 trilyun sekali panen, yang miliki uang itu bukanlah bupati tapi masyarakat yang ada di Bumi Sowite ini,”tuturnya.

Masyarakat tidak perlu cemas terkait traktor, bibit, benih dan pupuknya sebab semua itu sudah disiapkan oleh pemerintah daerah (Pemda) Muna.

“Kami nantinya akan terus memacu peningkatan produksi jagung dengan pengawalan yang dimulai pada saat persiapan masa tanam sampai mengawal panen dengan strategi dan inovatif,”tandasnya.

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat, Muh Kadafi menyampaikan, Muna pantas dipimpin oleh seorang yang jujur, santun, sopan dan lembut tutur kata dalam berbahasa. karakter dari pemimpin tersebut diyakini akan membawa perubahan untuk tanah Muna.

“Pilihlah pemimpin yang visioner, jujur dan sopan untuk majunya daerah. Jangan pilih pemimpin yang wataknya keras apalagi lantang saat berbicara dengan masyarakatnya,”pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *