Ketua Relawan Sabhangka Bachrun Sikapi Pernyataan Salah Satu Paslon Terkait Tudingan Intervensi di Pilkada Muna

Ketua Relawan Sabhangka Bachrun. Amir Fariki/Foto : Ist

KIATNEWS : MUNA – Ketua Relawan Sabhangka Bachrun, Amir Fariki menyikapi pernyataan salah satu paslon bupati Muna periode 2025-2030 yang melakukan protes pada acara deklarasi kampanye damai yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna di pelataran halaman rumah adat Barughano Wuna, Selasa 24 September 2024.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh calon bupati tersebut adalah salah kaprah sebab esensi deklarasi kampanye damai adalah melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib dan damai, berintegritas tanpa hoax, tanpa politisasi SARA dan tanpa politik uang.

Kan menjadi aneh kata dia, ketika deklarasi damai justru salah satu paslon menyampaikan pada kegiatan itu, bahwa ada intimidasi dan tekanan terhadap Apratur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Muna oleh pasangan calon (Paslon) Petahana, yakni Bachrun – Asrafil.

Bacaan Lainnya

“Kalau mau menyampaikan unek-unek itu salah tempat, semua ada salurannya, disitu ada bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilihan sehingga jika ditemukan ada pelanggaran silahkan dilaporkan ke lembaga tersebut jangan membuat pernyataan yang justru terkesan “menuding” paslon lain,”ujar Amir Fariki kepada awak media.

Sehingga esensi dari deklarasi kampanye damai yang diharapkan menjadi himbauan bersama kepada seluruh relawan, simpatisan dan pendukung masing-masing  paslon agar bisa menahan diri dari hal-hal yang tidak di inginkan bersama, bukan malah membuat “polemik”.

“Kami dari Paslon 01, Bachrun – Asrafil  bahkan jauh sebelum pelaksanaan deklarasi kampanye damai senantiasa memberi himbauan kepada seluruh relawan, simpatisan dan pendukung serta seluruh masyarakat kabupaten Muna untuk terus menahan diri dari serangan fitnah, hoax dan provokasi,”jelasnya.

Ia berpesan di momen Pilkada  ini untuk bisa menjaga kedamaian dan ketentraman demi mewujudkan Pilkada Muna yang aman, tertib dan damai.

“Kita jaga Pilkada ini dengan damai dan tertib jangan buat “polemik” yang dapat membuat gaduh,”tandasnya.

Deklarasi Pilkada damai yang diselenggaran oleh KPU Muna/Foto : Ist

Sebelumnya, Acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan oleh KPU Muna di pelataran Barugano Wuna, sempat diwarnai protes dari pasangan calon.

Salah satu calon bupati Abdul Rahman meminta kepada Ketua KPU Muna, Askar Adi Jaya agar paslon diberi kesempatan berbicara, bukan hanya menandatangani pilkada damai.

Saat mengajukan protes kepada KPU, pasangan Awal Jaya Bolombo itu menduga  salah satu paslon tidak mentaati poin-poin deklarasi yang ditujukan oleh paslon nomor urut 1, Bachrun-Asrafil.

Salah satunya adalah adanya intervensi birokrasi untuk kepentingan pemenangan di Pilkada Muna.

Ia berkata Adiknya yang PNS itu tidak berani bertemu dengan dirinya karena ada tekanan. Bahkan dirinya dibanjiri ratusan pesan  terkait tekanan kepada ASN.

Lain hal yang disampaikan oleh salah satu paslon nomor urut 3, Laode Kardini, ia mengatakan  akan memboikot Pilkada Muna jika terjadi intervensi kepada ASN.

Akibat protes tersebut sehingga penandatanganan Pilkada damai sempat tertunda, bahkan dari beberapa relawan paslon sudah berada di dekat panggung, polisi pun mulai bersiaga atas insiden kecil tersebut.

Sementara Laode Asrafil  yang sama-sama berada diatas panggung mendekati penyelenggara agar kegiatan itu dapat dilaksanakan sesuai rundown tanpa terpengaruh usulan dari salah satu paslon.

Bachrun yang menyaksikan protes tersebut hanya bisa sabar, sebab tudingan yang ditujukan kepada paslon berakronim Bahtera tidak berdasar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *