Cuitan Berbau SARA di Medsos, Anggota DPRD Muna Desak  Kepolisian Tindak Tegas Pemilik Akun Baharia Badallah

Anggota DPRD Muna, Zahrir Baitul/Foto : ist

KIATNEWS : MUNA – Pemilik akun Facebook  dengan nama Baharia Badallah  telah membuat heboh masyarakat Muna akibat cuitannya yang dianggap berbau sara beberapa waktu lalu.

Bagaimana tidak dalam  cuitannya Baharia Badallah mengatakan, “Nenek mu yg pendatang anu Muna asli La ode Raji’un Tumada bukan kyk kalian budak”knp kt mau di pimpin yg bukan Laode gampi meloleh, gasss full” mendapat respon dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muna, Zahrir Baitul.

Menurut Zahrir Baitul, pernyataan tersebut bisa memicu isu SARA yang tidak diinginkan dalam konteks Pilkada Muna sehingga ia meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas pemilik akun Baharia Badallah.

Bacaan Lainnya

Menurut Politisi dari Partai Hanura itu, pernyataan Baharia Badallah di medsos, bukan hanya sebatas soal dukung mendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, tapi sudah menyangkut harkat dan martabat Masyarakat Muna secara keseluruhan. Olehnya itu, masalah ini harus dipandang sebagai masalah serius bagi kita semua warga masyarakat Muna.

“Pernyataan Baharia Badallah di medsos mengandung unsur penghinaan yang merendahkan golongan  masyarakat tertentu yang berpotensi memecah belah ikatan persaudaraan dan solidaritas sosial yang sangat  terjaga selama ini,”ucap Zahrir Baitul melalui press releasnya, Selasa 26 November 2024.

Bahwa pernyataan tersebut  berpotensi merusak suasana  damai dan harmoni di tengah-tangah masyatakat yang sudah  terjaga selama ini menjelang hajatan Pilkada Muna. Pernyataan oknum ini bisa berpotensi memicu konflik sosial antar kelompok masyarakat Muna.

Zahrir Baitul meminta kepada semua elemen masyarakat Muna untuk tidak  terpancing dan terprovokasi dalam menghadapi masalah ini.   Dan tetap menjaga suasana yang kondusif dalam menyambut hajatan Pilkada Muna.

Lagi-lagi kata dia, pernyataan itu harus dipandang sebagai pernyataan oknum yang tidak faham adat istiadat dan budaya masyarakat Muna.

“Dan pernyataan tersebut tidak mewakili kelompok masyarakat manapun. Serta menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke aparat penegak hukum,”tegasnya.

Pecinta olahraga tenis meja itu mendesak Polres Muna untuk segera melakukan proses penegakkan hukum pada oknum tersebut, demi terjaminya rasa keadilan bagi semua masyarakat. Agar ada efek jerah dan menjadi pembelajaran bagi siapapun, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Kepada semua elemen dan komponen masyarakat Muna, siapapun dia, hendaknya tetap menjunjung tinggi dan merawat nilai-nilai kemanusian dan kesetaraan sesama masyarakat Muna. Dan tetap mengedepankan adab dan kesantunan dalam membangun interaksi sosial di tengah-tengah masyarakat,”tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *